TROL, Sidoarjo – Polresta Sidoarjo kembali membuka pelayanan SIM (surat ijin mengemudi) setelah libur pasca Idul Fitri . Hari Senin 9 Mei kemarin merupakan hari pertama dimulainya pelayanan masyarakat.
Gedung baru Mapolresta Sidoarjo berada di barat GOR Sidoarjo bersebelahan dengan kantor SAMSAT. Sejak bulan 2 Pebruari lalu semua pelayanan masyarakat sudah sudah berada di Mapolres baru jalan raya Cemengkalang Nomor 12.
Di lokasi baru tersebut, warga bisa mengurus penerbitan SIM baru, perpanjangan SIM, uji teori dan mengulang uji teori, hingga praktik.
Dengan diresmikannya layanan tersebut, seluruh layanan Polresta Sidoarjo kini berpusat di satu tempat di area Mapolresta Sidoarjo. Tidak lagi terpisah. Mulai sentra pelayanan kepolisian terpadu (SPKT), Mal Mini Pelayanan Polri untuk pengurusan SKCK dan lainnya, koperasi, layanan SIM, hingga layanan Satlantas Polresta Sidoarjo.
Selain itu, ada yang baru di layanan SIM Sidoarjo ini. Kini loket pendaftaran Satpas SIM Polresta Sidoarjo sudah dilengkapi alat deteksi wajah atau face recognition bagi setiap pemohon SIM. ”Tujuannya, mencegah calo. Siapa pun yang tidak berkepentingan tidak bisa masuk,” jelas Kapolresta melansir Jawa Pos.
Ini bagian dari peningkatan mutu layanan bagi masyarakat sesuai dengan arahan Kapolri dan Kapolda,lanjut Kapolresta.
Antusias masyarakat yang membutuhkan SIM (surat ijin mengemudi) kita hargai karena masyarakat patuh terhadap aturan aturan lalu lintas.
Pengurusan SIM baru atau perpanjangan SIM membutuhkan waktu yang lumayan lama melelahkan dan membutuhkan kesabaran yang ektra.Dikatakan melahkan karena banyak waktu yang dibutuhkan tidak cukup satu jam atau dua jam. Pasalnya bagi masyarakat yang ingin memperpanjang harus mengantri dan giliran nomor antrian.
Dari sisi pelayanan kesehatan nomor urutan 1 sampai 300 untuk gelombang pertama.Dan untuk gelombang dua sudah tidak terbayangkan menunggunya.
Nomer diatas 200-an saja di sarankan untuk mengantri mengambil nomor di pelayanan tes pisikologi supaya cepat mendapat surat kelulusan .
Pembagian nomor antrian secara manual membuat ketidak tertibnya pencari SIM, baik dari pelayanan kesehatan ataupun di pelayanan tes pisikologis saling berdesakan.
Pos pelayanan tes posikogi berada diluar sisi barat utara bahu jalan polresta. Semua pencari SIM harus mondar mandir menyeberang dari gedung polresta menuju ke pelayanan tes psikologi. Banyaknya penyeberang yang berlarian untuk dapatkan nomor antrian menimbulkan kemacetan jalan tersebut.
Setelah mendapat nomor antrian di panggilah sepuluh orang berurutan masuk sama seperti dalam pelayanan di kesehatan. Setelah tes dan mendapat surat keterangan kembali lagi ke pelayanan kesehatan .
Terdengar pembicaraan ” lho kok kantor pelayanan tes psikologisnya di luar Polresta ya gak di dalam ” – ” gak tau mas kok kita mondar mandir ” pertanyaan lagi terlontar ” ribet banget ya padahal kita hanya perpanjang SIM bukan pembuat SIM baru” yang lain hanya jawab ” iya mas, gak tahu mas”. Banyaknya pos pos antrian membuat para pencari SIM membutuhkan waktu yang lama mengorbankan pekerjaan dan harus mengajukan beberapa ijin bagi yang masa berlaku masih kurang dari satu minggu disarankan kembali di hari – dua tidak seperti lima tahun yang lalu yang bebas untuk mengurus perpanjangan SIM mesti kurang dari satu bulan bisa di perpanjang.
Beberapa pos yang harus dilalui adalah pelayanan kesehatan , pelayanan tes pisikologis , Regestrasi , cek data regestrasi , antrian photo , antrian cetak SIM.
Jika para pencari SIM dari jam 7 pagi dengan nomor antrian ratusan kemungkinan baru selesai sekitar jam 3 sore.(tain)