Opini  

Bupati Sumenep ke Kangean, Sekedar Jalan-Jalan?

Oleh : Ponirin Mika

TROL, Sumenep – Kunjungan Bupati Sumenep Achmad Fauzi menuju Kepulauan Kangean merupakan hal biasa.

Itu tidak perlu dibangga-banggakan. Kehadirannya untuk menyapa masyarakat kepulauan merupakan salah satu kewajiban yang harus ditunaikan.

Tentu kehadiran Bupati bisa di maknai sebagai gerakan politik. Itu juga sah-sah saja. Dan memang sebagai seorang politisi Achmad Fauzi akan mengambil start yang strategis untuk kepentingan jangka panjang.

Saya tidak terlalu banyak tahu berkait desa apa saja yang akan di kunjungi oleh Bupati. Secara garis besar Bupati akan mendatangi Kecamatan Arjasa, Kecamatan Kangayan dan Kecamatan Sapeken.

Entah ini dilakukan sebagai safari politik ataupun bentuk tanggung jawabnya sebagai orang nomor satu di Kabupaten Sumenep. Kita tidak terlalu tertarik untuk membahas kunjungan itu sebagai safari politik. Meski itu sulit untuk dipisahkan.

Seyogyanya sebagai seorang pemimpin harus lebih aktif menyapa masyarakat Kepulauan, agar bisa melihat kondisi sosial ekonomi, budaya, dan aktifitas keagamaan rakyatnya. Sebagai Bupati kurang tepat apabila hanya membaca kondisi masyarakat yang di pimpin lewat media sosial.

Setidaknya, kunjungan Bupati Achmad Fauzi telah memberikan angin segar bagi masyarakat Kepulauan untuk dapat memberikan solusi terhadap problematika yang dihadapi masyarakat Kepulauan.

Saya sangat miris membaca berita-berita seputar Kepulauan Kangean. Terlebih soal jalan, kemiskinan, dan Lembaga pendidikan.

Pertama; jalan adalah kebutuhan mendasar masyarakat Kepulauan untuk membangun peningkatan ekonomi ke arah yang lebih baik.

Saat ini jalan-jalan umum yang ada di Kepulauan sangat membutuhkan perhatian dari Bupati agar terbangun dengan baik.

Jalan yang ada tidak layak pakai manusia. Dan itu terus menjadi tontonan dan lelucon. Membiarkan jalan itu rusak sama halnya dengan mengkhianati keadilan rakyat.

Jika jalan itu dibiarkan dengan maksud ada kesengajaan, maka itu tidak dapat dibenarkan sebagai sikap dari seorang pemimpin.

Kedua; kemiskinan yang tidak terurus dari sebagian masyarakat Kepulauan tengah menjadi isu yang sangat menyesakkan jiwa.

Banyak rumah-rumah yang tidak layak pakai di tambah dengan susahnya yang memiliki rumah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Paling tidak dari mereka tidak cukup hanya di subsidi bantuan-bantuan berupa materi semata. Tapi akan lebih baik sekiranya ada pelatihan-pelatian produktif untuk kepentingan-kepentingan mereka.

Ketiga ; lembaga Pendidikan yang sangat jauh dari ideal. Pendidikan adalah dasar dari pembentukan Sumber Daya Manusia berkualitas.

Salah satu wadah Pendidikan adalah sekolah. Sedangkan Gedung sekolah di desa-desa sangat memprihatinkan, di tambah dengan banyaknya guru yang kurang aktif untuk mengajar. Ini persoalan utama yang butuh penyelesaian serius.

Ketiga persoalan ini harus menjadi perhatian penuh oleh Bupati sebagai oleh-oleh dari Kantor Bupati untuk masyarakat Kepulauan.

Kita tidak ingin Bupati hanya meninabobokkan masyarakat Kepulauan dengan senyum, keakraban dan bahkan penghormatan Bupati kepada masyarakat secara berlebihan.

Hal itu tidak terlalu dibutuhkan oleh masyarakat Kepulauan. Yang dibutuhkan dari Bupati adalah mengurangi tangisan-tangisan masyarakat Kepulauan disebabkan oleh masih tidak terciptanya keadilan bagi masyarakat secara menyuluruh.

Apabila ini terlewatkan dari kunjungan Bupati di Kepulauan Kangean. Sebaiknya tidak perlu Bupati yang berkunjung.

Cukup kepala desa-kepala desa yang ada diberi amanah untuk mencatat keluhan dan masalah-masalah di Kepulauan setelah itu bisa dititipkan ke Kapal Hulalo jurusan Kalianget.

(Penulis adalah Pembina Forum Pemuda dan Masiswa Gelaman, Arjasa, Sumenep)

Keterangan: Tulisan diatas tidak bermaksud mengubah isi yang berjudul Bupati Sumenep dan Harapan Masyarakat Kangean

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *