TROL, Sumenep – Dugaan mark-up anggaran disinyalir ada unsur kesengajaan dilakukan oleh oknum panitia pelaksana dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep Jawa Timur
Pada tanggal 1 Desember 2021 lalu Dinkes Sumenep menggelar kegiatan penyuluhan; “Komunikasi, Edukasi, dan Inovasi” di salah satu hotel di kabupaten Sumenep
Dalam agenda penyuluhan itu panitia menyewa Hall dengan harga sewa 2.750.000 dalam Satu hari
Penulusuran media ini terdapat kejanggalan dalam agenda tersebut. pasalnya, uang sewa Hall yang seharusnya dibayar 2.750.000 namun oknum panitia mentransfer uang 52 juta ke rekening hotel
Selanjutnya pihak manager oprasional hotel mendapat info dari panitia pelaksana bahwa pembayaran sewa Hall tersebut sudah dibayar melalui teransfer ke rekening hotel
Namun setelah mengetahui uang yang ada di rekening hotel membengkak atau lebih dari uang sewa, pihak hotel kaget dan tercengang, tidak berani mencairkan uang tersebut. Sebab, uang sewa hall hotel seharusnya 2.750.000, namun kenapa uang yang ditransfer sebanyak 52 juta
Aliran dana puluhan juta yang masuk ke rekening hotel Hal itu sesuai kode transaksi: No.1017.klasifikasi: SP2D 19950/SP2D-L-S 2021.
Saat dikonfirmasi ke penanggung jawab atau perwakilan pihak hotel ternyata memnag benar ada kelebihan dana mencapai puluhan juta
Kepada media ini Selasa (25/7) Kuntoro menegaskan bahwa diduga dari pihak Dinkes hendak meminta uang cashback dari total yang sudah ditransfer itu. Lantaran uangnya yg ditrasfer 52 juta sedangkan uang sewanya hanya 2,7 juta saja.
Hingga saat ini pihak hotel menolak mencairkan dana tersebut karena menurut pihak hotel dana tersebut terlalu banyak maka dibiarkan di buku rekening hotel.
Kalau cuma bengkak sedikit mungkin masih bisa dimaklumi. Jadi pihak hotel juga takut terjaid apa-apa nantinya kalau dicairkan lantaran sebelumnya tidak ada koordinasi dengan pihak hotel.
Lantas dia menyarankan pada pihak dinas untuk ketemu langsung dengan pemilik hotelnya. Sebab orang dinas itu membawa SPj kegiatan bahwa uang sebanyak yang ditransfer untuk bayar makan, snack dan lain lain.
“Jadi mau diinkludkan ke hotel pembayarannya. Kami tidak mau lantaran tidak dikoordinasikan sebelum kegiatan itu digelar. Jadi uang itu tidak terbayar sampai sekarang karena uang itu belum bisa dicairkan. Jelas kami dirugikan,” terangnya
Sayangnya ketika hendak didatangi ke kantor Dinkes, Kepala Dinkes terkesan ogah menemui para awak media meski ada di kantornya. Dihubungi via WhatsApp juga tidak direspon. Sementara dikonfirmasi ke Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan (Kabid Yankes), yang bersangkutan tidak ada di kantornya. Kata stafnya, Kabid Yankes lagi keluar kota. (hartono)