TROL, Sumenep – Seorang kepala desa dilaporkan ke polisi lantaran aniaya warganya.Polisi membenarkan peristiwa tersebut.
Muhlisin (38) kepala desa Pakamban Laok kecamatan Pragaan, kabupaten Sumenep, Jawa Timur, dilaporkan Sri Handayani (36) melalui pengacaranya,Sri dituduh membuat adegan video mesum.
Peristiwa tersebut bermula saat Sri Handayani mendapat panggilan telepon dari kepala desa nya dan diminta agar menemui dirinya di pasar Parenduan kamis (24/12) sekira pkl 12.00 Wib.
Selanjutnya Sri langsung menemui kepala desanya, namun ironisnya Sri Handayani mendapat tuduhan bahwa didalam video tidak senonoh itu adalah dirinya, namun Sri membantah karena tidak merasa dan tidak pernah membuat video tersebut.
Sri mengatakan kalau yang ada di dalam video itu bukanlah dirinya.
Merasa tidak puas Muhlisin (kepala desa)ini langsung melayangkan tamparan ke wajah Sri Handayani, untungnya saat itu langsung dilerai oleh warga yang ada di lokasi, sementara atas kejadian itu Sri Handayani mengalami luka memar dan bengkak di bagian mata sebelah kiri.
“Saya tiba-tiba ditampar dan dicakar sama dia” terang Sri Handayani.
Dari peristiwa tersebut Sri Handayani selanjutnya menunjuk Ach. Supyadi, S.H., M.H., sebagai kuasa hukumnya dalam kasus tersebut untuk melaporkan kepala desa Pakamban Laok ( Muhlisin-red) ke Polsek Parenduan dengan dugaan kasus penganiyaan.
“Saya menghubungi pak Supyadi agar menjadi pengacara saya dan melaporkan ke polisi” papar Sri Handayani ke awak media
Sementara itu Ach. Supyadi sebagai pengacara Sri Handayani membenarkan atas laporan tersebut, bahwa penganiayaan yang dialami kliennya ini sudah dilaporkan ke Polsek Prenduan. dengan LP Nomor : LP/42/XII/2020/Res 1.6/Reskrim/Sumenep/SPK Polsek Prenduan, pada Kamis 24 Desember lalu.
“Betul, klien kami sudah melaporkan ke Polsek Prenduan langsung pada waktu itu juga dan sudah dilakukan visum oleh penyidik ke rumah sakit”, ujar Supyadi.
Petugas piket polsek Prenduan Bripda Kholil, membenarkan adanya laporan tersebut tentang dugaan penganiayaan yang dilaporkan Sri Handayani “Iya betul kemarin ada laporan penganiayaan pak,” jawab Bripda Kholil.
“Cuma untuk lebih jelasnya anda langsung tanya saja ke pak Kanit,” tutur Bripda Kholil. (hartono)