Daerah  

Demi Popularitas, Oknum Polisi Penjara Diduga Jual Istri!

Foto : Kurniadi, S.H.,

TROL, Pamekasan – Narasi-narasi tentang Pelecehan seksual mantan Teller bank, mulai dari istilah tepuk bokong hingga lepas tali kutang, tampaknya tetap konsisten memimpin dinamika opini publik di pulau Madura, khususnya di wilayah Kabupaten Sumenep dan Pamekasan.

Terakhir, setelah berkas perkara dikembalikan jaksa kepada penyidik, pihak korban mulai bereaksi. Khawatir laporannya tidak terbukti, Korban membangun opini dan memobilisasinya seolah-olah alat bukti berupa rekaman CCTV dihilangkan bank.

Dinamika opini terkait kasus ini pun mengaduk-aduk emosi publik. Sebagian mulai menduga-duga benarkah bank membantu dan melindungi Tersangka dengan cara menghilangkan alat bukti?. Sedangkan sebagian yang lainnya menyebut korban hanya cari sensasi.

Ditengah dinamika opini yang semacam ini, Penasehat Hukum Tersangka, Kurniadi., SH., kembali muncul dengan suatu pernyataan yang mengejutkan. Korban kembali berhalusinasi. Bahkan, Kurniadi menyebut korban dijual oleh suaminya.

“Menurutku, korban ini dijual oleh suaminya. Kepentingannya adalah untuk membangun popularitas dan menaikkan rating akun medsosnya”, Terang Kurniadi kepada wartawan melalui sambungan telponnya (6/2).

Pengacara yang populer dengan julukan Raja Hantu ini menilai korban serta setiap orang yang berusaha menggoreng kasus ini, mulai kebakaran jenggot karena mengendus laporannya rentan tidak terbukti. Adegan lepas tali kutang ternyata tidak ada dalam rekaman CCTV.

Dikatakan Kurniadi, keseluruhan rekaman CCTV sudah diserahkan pihak bank kepada penyidik, sehingga kalau ada adegan yang tidak tercover dalam rekaman, tidak berarti rekamannya hilang. Melainkan peristiwa itu bisa jadi memang tidak ada sama sekali sehingga tidak muncul dalam rekaman.

“Kalau dalam rekaman tidak ada adegan yang dimaksud korban, bisa jadi adegan yang digambarkan korban memang tidak ada, mas. Alias Halusinasi”, Ujar Kurniadi kepada wartawan sambil tertawa ngakak.

Selain itu, kata Kurniadi, pihaknya meyakini peristiwa mesum yang digambarkan korban dalam perkara merupakan hasil olah imajinasi pacarnya yang kebetulan dijuluki Raja Medsos, dan kebetulan lagi bekerja sebagai Polisi Penjara (Sipir) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Pamekasan, berinisial HP.

Kurniadi meyakini, pacar korban yang dikabarkan Raja Medsos itu, berkepentingan menaikkan rating pada akun mendsosnya dengan menjadikan istrinya (korban) sebagai komuditas, yaitu menyebarluaskan aib istrinya sendiri dengan narasi-narasi pelecehan seksual dan lepas tali kutang.

“Itu sama saja dengan perilaku jual istri, mas. Mosok aib istri diumbar. Tidak masuk akal, kan?” Tukas Kurniadi menutup percakapannya dengan wartawan.

Hingga berita ini di terbitkan media ini belum mempunyai akses untuk mengkonfirmasi pihak yang bersangkutan

(hartono)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *