TROL, Tulungagung- Bersih desa merupakan tradisi turun temurun dalam kebudayaan masyarakat, khususnya di Jawa sudah dilakukan sejak dahulu.
Ritual Bersih Desa dapat didefinisikan sebagai wujud rasa syukur warga sebuah desa atas berkat yang diberikan Tuhan kepada masyarakat desa, baik dari hasil panen, kesehatan, dan kesejahteraan yang telah diperoleh selama satu tahun dan juga sebagai permohonan akan keselamatan dan kesejahteraan warga desa untuk satu tahun mendatang.
Seperti yang dilaksanakan oleh Pemerintah Desa (Pemdes) Gesikan kecamatan Pakel- Tulungagung dalam rangka bersih desa menggelar acara pagelaran wayang kulit semalam suntuk.
Dalam acara Bersih Desa Gesikan, ada rangkaian kegiatan mulai Selasa (6/6) hingga Jum’at (9/6). Diawali dengan selamatan Sweden, hari kedua kegiatan istighozah lanjut ngruwat santri. Kemudian, hari ketiga sema’an Al Qur’an, selamatan bersih desa di balai desa. Rangkaian bersih desa ditutup pergelaran wayang kulit semalam suntuk bersama Ki Dalang Eko Kondho Prisdianto asal Desa Kendalbulur, dengan lakon Dewo Ruci.

“Pagelaran wayang kulit semalam suntuk ini merupakan puncak dari serangkaian kegiatan bersih desa Gesikan,” ucap kepala desa Gesikan, H. Nurhadi Setiawan, S.Pd di sela-sela acara.
Nurhadi berharap melalui bersih desa, masyarakat bisa semakin tenteram dan tidak ada halangan suatu apa pun. Selain itu, juga selalu dalam lindungan Allah SWT, diberikan kesehatan, kelancaran dan kemudahan rezeki yang barokah.
“Semoga untuk kedepannya Desa Gesikan semakin maju, Kamtibmas aman dan kondusif, warga sejahtera sehingga seperti slogan Pemkab Tulungagung Ayem Tentrem Mulyo Lan Tinoto,” tutupnya. (Bambang Her)