foto :basuki hadimuljono merespons soal mangkraknya proyek tol gilimanuk – mengwi. (dok. sekneg).
TROL, Jembrana— Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono merespons soal mangkraknya proyek Tol Gilimanuk – Mengwi.
Basuki mengatakan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) dari Kementrian PUPR sudah bertemu dengan beberapa desa yang terdampak Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi. Rencananya, jalan tol ini akan dibangun melintasi 3 kabupaten, 13 kecamatan dan 58 desa.
“Kemarin dari tol dengan BPJT bertemu dengan beberapa desa menjelaskan progresnya di sana,” kata Basuki usai menghadiri “2nd Stakeholder Consultation Meeting (SCM) World Water Forum 2024” di Jimbaran, kabupaten Badung, Bali, Kamis (12/10), dikutip dari cnn indonesia.
Ia menyebutkan Tol Gilimanuk – Mengwi akan dilakukan tender ulang karena sebelumnya tidak berhasil mendapatkan pendanaan dari investor.
“Kami akan kami tenderkan karena yang kemarin pemrakarsa itu fail atau gagal untuk mendapatkan pendanaan. Jadi sesuai dengan aturan kami batalin dan mudah-mudahan akhir bulan ini atau bulan depan ini sudah bisa tender,” imbuhnya.
Ia berharap tender baru akan diumumkan pada Nopember mendatang.
“Ini memang harus tendernya, bukan harus swasta, tender bisa BUMN yang ikut tapi tender masih proses. Kalau sudah tender itu dari KPBU (Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha),” jelasnya.
Proyek Tol Gilimanuk-Mengwi mangkrak berbulan-bulan. Aktivitas pekerja di lahan yang dilalui jalan tol itu sudah tidak terlihat sejak April 2023 lalu.
Perkiraan total investasi Tol Gilimanuk – Mengwi mencapai 24,6 Triliun. Jalan tol Gilimanuk – Mengwi ini ditargetkan usai pada 2028, tetapi Basuki menghendaki tuntas semua pada 2025 akhir.
Ruas Tol 3 Seksi
Jalan tol Gilimanuk-Mengwi terbagi menjadi tiga seksi. Dengan Seksi 1 Gilimanuk-Pekutatan sepanjang 53,6 km, Seksi 2 Pekutatan-Soka sepanjang 24,3 km dan Seksi 3 Soka-Mengwi sepanjang 18,9 km. Total panjang tol mencapai 96,84 km.
Peletakan batu pertama atau groundbreaking dilakukan oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono bersama Gubernur Bali I Wayan Koster di Pekutatan, Jembrana, pada 10 September 2022 lalu.
Berlanjut 2024
Pemerintah bakal meneruskan proyek jalan tol Gilimanuk – Mengwi. Sementara pembahasan hingga kini terus berlanjut.
Mengutip tribunbali, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Jembrana, I Wayan Sudiarta mengungkapkan, mega proyek Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi akan berlanjut tahun 2024.
Saat ini, pengerjaan tol bernama Jagat Kerthi Bali itu mangkrak. Proyek yang tak berjalan membuat warga terdampak bertanya-tanya. Bahkan forum perbekel dari tiga kabupaten yakni Jembrana, Tabanan dan Badung ingin menemui Pj Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya.
“Untuk proyek jalan tol tetap berjalan dan (konsorsium) sudah merevisi jadwalnya. Itu akan dimulai di awal 2024 mendatang,” ungkap I Wayan Sudiarta, Rabu (4/10), dikutip dari tribunbali.com
Sudiarta mengatakan, belum lama ini pihak konsorsium sudah presentasi kepada Pj gubernur Bali terkait rencana kelanjutan proyek Tol Gilimanuk-Mengwi. “Pengerjaan pertama bakal dilakukan pada trase Pekutatan-Mengwi, dilanjutkan ke Pekutatan-Gilimanuk,” jelasnya.
Ia mengungkapkan, proyek ini ditarget selesai pada tahun 2027. Namun akan diupayakan lebih cepat yakni tahun 2026. “Tentunya nanti akan ada perkembangan. Kami ikuti sepenuhnya, apalagi sebagian besar proyek tersebut dibangun di wilayah Jembrana,” tegasnya.
Perbekel Sudah Rapat
Mangkraknya pengerjaan Tol Gilimanuk-Mengwi membuat forum Perbekel dari tiga kabupaten, yakni Jembrana, Tabanan dan Badung bereaksi. Mereka berencana meminta kejelasan terkait kelanjutan proyek tersebut. Forum Perbekel pun sudah menyurati Pj gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya untuk bertemu.
Perbekel Desa Lalanglinggah, Nyoman Arnawa mengungkapkan, forum perbekel tiga kabupaten sudah menggelar rapat pada Sabtu (30/9). Pertemuan dihadiri oleh perwakilan perbekel dari Tabanan, Badung dan Jembrana.
Dalam pertemuan itu, forum perbekel dari tiga kabupaten sepakat meminta kejelasan kelanjutan tol Gilimanuk-Mengwi atau Tol Jagat Kerthi Bali. Langkah ini diambil karena ada keresahan dari masyarakat terdampak tol karena pengerjaannya yang mangkrak.
KBS Park
Masih ada satu mega proyek lagi di Jembrana, yakni pembangunan Taman Kerthi Bali Semesta alias KBS Park. Ini adalah proyek kelas dunia yang juga dibangun di wilayah Pekutatan, Jembrana. Rencananya, pembangunan dimulai akhir tahun 2023.
Namun proyek ini masih dalam upaya perubahan HPL atau Hak Pengelolaan Atas Tanah menjadi Hak Guna Bangunan atau HGB. “Masih menunggu perubahan HPL menjadi HGB,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Jembrana, I Wayan Sudiarta.
Ia mengungkapkan, sekitar 387 hektare dari total 600 hektare luas KBS Park tersebut akan diubah dari HPL menjadi HGB. Ia mengatakan, saat ini perubahan status tersebut masih dalam tahap rekomendasi teknis dari Badan Pertanahan Nasional (BPN). “Hanya tinggal rekomtek dari BPN karena mengukur ulang,” tandasnya.
KBS Park adalah semacam taman wisata yang diklaim akan menjadi terluas di Asia Tenggara. Proyek ini adalah proyek rentetan dari Tol Jagat Kerthi Bali yang membentang sepanjang 96,8 kilometer dari Gilimanuk sampai Mengwi. Taman ini dibangun atas kolaborasi internasional antara Paramount Pictures dan PT perusahaan Indonesia PT Kios Ria Kreasi (KIOS).
Proyek besar ini diawali dengan kesepakatan kerja sama yang ditandatangani oleh Vice President of Themed Entertainment and Experiences Paramount Global Ty Granaroli dengan Direktur Utama KIOS Ade Sulistioputra pada 25 Juli 2022 di studio Paramount Pictures, Los Angeles, California, Amerika Serikat. (dian – dari berbagai sumber)