SUMENEP, E-KABARI.com – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur sedang menyiapkan rencana penyediaan kontainer sampah di setiap desa.
Rencana itu mengingat volume sampah di Sumenep jauh banding dari kesadaran warga terhadap kebersihan lingkungan.
Kepala DLH Sumenep Arif Susanto mengungkapkan, saat ini volume sampah di Kota Keris mencapai 35 ton per hari. Di hari-hari tertentu volume sampah bisa naik 30 persen.
Hal itu jelas menunjukkan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan sangat rendah. Itu pula yang membuat Arif Susanto dan jajarannya berpikir keras mencarikan solusi masalah tersebut.
“Pasca lebaran Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah ini volume sampah di Sumenep naik menjadi 40 ton per hari dari semula 35 ton per hari,” kata Arif Susanto, Rabu (24/04/2024).
Volume yang aduhai itu, ternyata masih belum fakta bahwa banyak sampah rumah tangga di pelosok desa yang tidak sepenuhnya bisa terjangkau oleh petugas DLH.
Arif pun menilai sosialisasi untuk mendorong kesadaran masyarakat terhadap keberhasilan lingkungan perlu terus digalakkan. Di samping harus cara lain yang lebih nyata untuk mewujudkan Sumenep bersih dan hijau.
“Selama ini kami telah melakukan upaya mengatasi persoalan sampah dengan menyediakan bak sampah kontainer di berbagai lokasi strategis di sekitar kota,” ujar Arif.
Namun, pihaknya mengaku kontainer sampah yang ada cukup terbatas. Sehingga masih banyak tumpukan sampah berserakan di berbagai titik.
Untuk menekan volume sampah yang terus naik, DLH Sumenep tengah merencanakan penambahan kontainer sampah. Kali ini pemerintah daerah bakal menyediakan bak kontainer sampah tersebut di setiap desa.
“Karena selama ini juga sering dijumpai tumpukan sampah di sejumlah desa walaupun dengan skala yang kecil,” dalih Arif.
Guna memuluskan rencana penyediaan kontainer sampah di tiap desa, DLH Sumenep sudah mulai menjalin kerja sama dengan pihak terkait. Arif mengaku sudah melakukan musyawarah dengan sejumlah kepala desa, lurah dan camat.
“Keberadaan bak kontainer sampah di setiap desa akan memudahkan petugas untuk membersihkannya,” terang Arif.
Selain itu, sambungnya, kontainer sampah untuk memilah sampah yang bisa didaur ulang. Sehingga bisa mengurangi volume sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
“Nanti warga di desa setempat tinggal membuang sampah di kontainer sampah yang disediakan. Lalu petugas kami tinggal mengambilnya secara berkala,” jelas Arif.
Kepala DLH Sumenep itu mengajak semua pihak untuk sadar tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan untuk mewujudkan cita-cita Sumenep bersih dan hijau.
Pasalnya, masih saja banyak sampah berada di luar bak sampah meskipun telah disediakan tempat khusus oleh pemerintah.
“Kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya masih minim. Makanya kami berinisiatif menyediakan bank atau bak sampah di setiap desa,” tegas Arif.
Sementara menunggu rencana penyediaan kontainer sampah di tiap desa terwujud, Kepala DLH Sumenep mengimbau warga menyediakan tempat sampah di depan rumah masing-masing.
Nantinya petugas akan mengambil sampah tersebut dua kali dalam sehari, yakni setiap pukul tujuh pagi dan tujuh malam.
“Kami juga mengimbau para pemilik toko di pinggir jalan di kawasan kota agar disiplin menjaga kebersihan. Buanglah sampah pada tempatnya agar Kota Sumenep ini bersih dan indah,” pungkas Arif. (*/R. Hartono)