foto: dok kpu kota kediri
TROL, Kediri – Ahmad Adetya Patria Nanda (35) ditemukan tak sadarkan diri dengan mulut berdarah di saluran irigasi desa Paron, kecamatan Ngasem, kabupaten Kediri, Jawa Timur, Minggu (6/8).
Warga kelurahan Dandangan, Kota Kediri, itu lalu dievakuasi ke RS Aura Syifa untuk penanganan lebih lanjut. Namun beberapa jam kemudian, korban meninggal dunia.
Kapolsek Ngasem Iptu Dyan Purwandi mengatakan, pihaknya tengah melakukan penyelidikan untuk mengungkap perkara yang menimpa korban. “Jenazah korban dibawa ke RS Bhayangkara untuk keperluan autopsi,” ujar Iptu Dyan Purwandi melalui sambungan telepon, Minggu (6/8).
Warga menduga sebagai korban begal. Apalagi penemuannya pada pagi buta, sehingga menguatkan dugaan dia menjadi korban pada malam harinya.
Namun temuan petugas polisi nampaknya berkata lain. Barang-barang berharga milik korban masih utuh. Diantaranya dompet lengkap berserta isinya, jam tangan, hingga ponsel iPhone.
Oleh sebab itu polisi masih terus melakukan penyelidikan dan pemeriksaan saksi atas peristiwa tersebut.
Anggota PPS
Komisioner Bidang Logistik dan Data Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Kediri Wahyudi membenarkan korban merupakan anggota PPS Dandangan. ” Almarhum anggota ad hoc, yakni PPS di kelurahan Dandangan,” ujar Wahyudi.
Menurutnya, selama ini tidak ada karakter yang janggal pada korban dan cukup bisa bekerja sama sesama petugas dalam menjalankan tugasnya.(*)