Wandik Blora Rekomendasi Perpisahan Sekolah dan Karya Wisata

foto: blorakab.go.id

TROL,Blora – Dewan Pendidikan Kabupaten Blora menyoroti pentingnya perpisahan kelas dan karya wisata dalam mendukung penguatan pendidikan berbasis Kurikulum Merdeka.

Berdasarkan kajian yang telah disusun, kegiatan ini diharapkan tidak hanya menjadi acara seremonial, tetapi juga memiliki nilai edukatif dan reflektif bagi siswa.

Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Blora, Slamet Pamudji menegaskan bahwa perpisahan kelas dan karya wisata harus diarahkan untuk memperkuat Profil Pelajar Pancasila dengan menanamkan nilai-nilai kebhinekaan, gotong royong, serta pembelajaran kontekstual yang berorientasi pada pengalaman nyata.

“Kami melihat bahwa perpisahan sekolah dan karya wisata dapat menjadi sarana pembelajaran yang bermakna jika dikelola dengan baik. Oleh karena itu, kami merekomendasikan adanya pedoman khusus yang memastikan kegiatan ini selaras dengan tujuan pendidikan nasional dan tidak menjadi beban bagi siswa serta orang tua,” ujar Slamet Pamudji, di Blora, Jumat (7/3).

Dalam kajian ini, Dewan Pendidikan Kabupaten Blora memberikan beberapa rekomendasi utama, antara lain ,penyusunan pedoman khusus, Pemkab dan Dinas Pendidikan diharapkan menyusun pedoman pelaksanaan perpisahan kelas dan karya wisata yang menitikberatkan pada aspek edukasi, budaya, dan sosial.

Selain itu ,transparansi pendanaan, pembiayaan kegiatan harus dilakukan secara transparan sesuai dengan regulasi yang berlaku, sehingga tidak membebani siswa dan orang tua.

Peran aktif sekolah dan komite sekolah merancang kegiatan yang tidak hanya menjadi perayaan, tetapi juga memiliki nilai pendidikan dan kebersamaan.

Selanjutnya dibad pendidikan melakukan evaluasi dan monitoring guna memastikan kegiatan ini berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip Kurikulum Merdeka.

Penggunaan kendaraan yang laik jalan serta didukung oleh operator resmi harus menjadi prioritas agar perjalanan siswa aman dan nyaman.

Destinasi wisata yang dipilih harus memiliki fasilitas yang memadai dan sesuai dengan standar kunjungan pelajar.

Selain itu, Dewan Pendidikan juga merekomendasikan agar lokasi karya wisata dipilih dengan mempertimbangkan relevansi terhadap pembelajaran, baik di dalam kabupaten maupun di daerah lain, seperti Desa Wisata Kampung Samin Surosentiko, tempat wisata yang dikelola Perhutani, migas hingga destinasi edukatif lainnya.

“Kami berharap kajian ini dapat menjadi acuan bagi sekolah dan pemangku kepentingan pendidikan di Blora agar kegiatan perpisahan dan karya wisata dapat memberikan manfaat maksimal bagi siswa tanpa mengesampingkan faktor keamanan dan kenyamanan,” pesan Slamet Pamudji.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *