foto: dok humas
TROL, Bojonegoro – Sebagai upaya menangkal radikalisme dan terorisme menjelang tahun politik, bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah mengajak generasi muda lebih bijak dalam menerima informasi melalui media sosial. Pasalnya, penyebar radikalisme telah semakin piawai memanfaatkan perkembangan teknologi digital, khususnya medsos untuk menyebarkan ujaran kebencian.
Ajakan itu disampaikan bupati Anna Mu’awanah saat memberi sambutan pada acara sarasehan ‘Menangkal Radikalisme dan Terorisme di Kabupaten Bojonegoro’ yang digelar di Pendopo Malowopati, Rabu (26/7/).
Hadir dalam acara ini pejabat dari Polres, Kejaksaan Negeri, Kodim 0813, tokoh agama, tokoh masyarakat, perwakilan organisasi masyarakat, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), serta pelajar.
Bupati Anna menuturkan, era keterbukaan informasi, di situlah dimulai dunia tanpa batas. Di era digital ini setiap hari masyarakat disuguhi berita atau informasi yang belum tentu kebenarannya. Hal tersebut menjadi salah satu embrio bertumbuhnya radikalisme di kalangan masyarakat.
“Terlebih dalam waktu dekat merupakan tahun politik, maka generasi muda maupun masyarakat luas harus lebih bisa menyaring, menyerap dan memahami setiap informasi yang didapat agar bisa mengetahui kebenarannya,” ucapnya.
Bupati juga menuturkan bahwa maraknya perkembangan medsos seharusnya mampu menjadi alat yang bermanfaat untuk merekatkan persatuan dan kesatuan anak bangsa. Bukan sebaliknya, menjadi ruang yang subur bagi penyebaran berita hoax atau ujaran kebencian. Maka dari itu, perlu adanya regulasi terkait pembatasan penggunaan media sosial.
“Dengan kekuatan dan kesadaran bersama mari kita perangi radikalisme baik secara fisik maupun melalui digital,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Bakesbangpol Bojonegoro Mahmudi, mengutip dari Badan Nasional Penanggulan Terorisme (BNPT) Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi menyebutkan ada kecenderungan radikalisme akan meningkat di saat tahun politik, yakni 2023 dan 2024.
“Untuk mengantisipasi hal tersebut maka pemerintah mengajak kepada seluruh pemuda untuk menjadi agen perdamaian yang menyampaikan pesan perdamaian dan menangkal radikalisme serta terorisme yang semakin masif di dunia maya,” ujarnya.(adi- bojonegoro.go.id)