foto:penambangan pasir di dusun tejo desa soso-gandusari/dok trol
TROL,Blitar – Eksploitasi pasir di tanah eigendon di kecamatan Gandusari kabupaten Blitar Jawa Timur terus menggerus lingkungan.
Tambang pasir ilegal tersebut dilakukan secara masif.Dampak dari kegiatan tersebut adalah kerusakan lingkungan selain berkurangnya lahan bertani.
Diketahui penambangan pasir tersebut tidak mengantongi ijin yang disyaratkan. Hal itu diakui sendiri oleh juragan penambangan, Agus warga desa Soso pada Sabtu (30/3).
“saya mengakui saya maling saya melakukan penambangan tidak punya ijin juga solar yang buat mesin penyedot juga mengunakan solar subsidi tapi mau bagaimana saya merusak lingkungan untuk generasi penerus bangsa biar warga sekitar Soso kecamatan Gandusari sini biar bisa merasakan”kata Agus, Sabtu.
Mirip Sebuah Skandal
Tambang pasir llegal dan merusak lingkungan itu mirip sebuah skandal atau (kejahatan terorganisir) dimana dalam pusaran itu terdapat penambang /juragan lebih 1 orang, pekerja, pemilik lahan atau kuasanya, penggarap lahan, dan dugaan adanya oknum dari APH yang menjadi backing.
Dugaan ini diperkuat sebab beberapa hari sebelumnya ada anggota polisi berseliweran dan bertemu Agus, membahas aduan masyarakat tentang jalan keluar masuk truk pengangkut pasir yang akan ditutup oleh warga, sebab warga terganggu.
Gejolak Warga
Pertambangan yang diperkirakan memiliki luas 65 hektar itu bukan hanya memusingkan lingkungan sekitar (diantaranya dumas tentang penutupan akses jalan truk) di dusun Tejo desa Soso.
Namun diperkirakan juga memusingkan warga jalan Galunggung, Tejo, Babatan, kecamatan Wlingi, dan jalan Poros, Balong, Butun, kecamatan Gandusari.
Seperti terjadi lingkungan RT dusun Tejo juga mengeluh dan lapor ke Polsek setempat terkait dampak tambang (pasir batu/sirtu) yang mengakibatkan kerusakan jalan dan debu, dan mengancam akan menutup portal aksel jalan.
Dugaan Keterlibatan Anggota Polisi
Tidak sampai disitu saja, mengejutkan dari keterangan warga dan sopir truk yang tidak mau disebutkan namanya, bahwa tambang ilegal tersebut diduga sudah ada kerjasama dengan oknum anggota Polisi.
Beberapa hari sebelumnya diduga seorang polisi bertemu dengan Agus yang isu menyebar jika pertemuan antara Agus dan seorang perwira polisi membahas soal dana pengamanan yang dikabarkan bakal naik.. .bersambung part II
penulis : tian
editor : winarto