TROL, Sumenep – Pembelian BBM Bersubsidi skala besar dan dianggap tidak wajar di SPBU Kalianget berlangsung hingga kini. Polisi setempat pun seakan tidak berdaya, diduga aparat keamanan milik negara/pemerintah ini berada didalam lingkaran operasi BBM Ilegal ini.
Menurut pantauan media SPBU Kalianget sedang melakukan pengisian BBM solar bersubsidi pada jerigen dengan kapasitas besar pada Senin (17/6) malam lalu.
Sumber yang tidak disebutkan namanya mengatakan ,”Kamu ada dimana sekarang, di SPBU Kalianget ada pengisian BBM pada jerigen dengan kapasitas besar yang diangkut dengan truck, cuma saya gak sempat foto/video,” terang sumber pada media ini.
Padahal SPBU kalianget ini sudah berkali-kali dilaporkan tapi hal itu tidak membuat efek jerah bagi para oknum karyawan SPBU dan para mafia BBM.
Bahkan seorang jurnalis yang rumahnya bersebalahan dengan SPBU pada ,Selasa (18/6) sore , mengaku mendapat telfon dari warga sekitar melaporkan bahwa pihak SPBU Kalianget sedang melakukan pengisian BBM solar bersubsidi pada jerigen dengan jumlah yang cukup banyak yang akan diangkut dengan mobil pickup.Seketika dia ke SPBU tersebut dan mendapati papan bertuliskan Solar kosong dipampang di pintu masuk sebelah timur dan kegiatan pengisian BBM bersubsidi sudah lenyap di SPBU.
Pihak SPBU Kalianget menyatakan bahwa benar sudah melakukan pengisian BBM solar pada jerigen untuk kepulauan Sapeken, BBM tersebut adalah milik kepala desa Sapeken di wilayah kepulauan Sumenep.
“Iya tadi ada pengisian BBM jenis solar 1 KL, milik kepala desa Sapeken,” kata salah satu operator SPBU kepada media.
Kemudian, hari yang sama pada jam 11.15 malam, seorang wartawan dari media XXX memberitahukan pada media ini ada aktivitas penjualan BBM solar bersubsidi pada sejumlah jerigen yang diangkut menggunakan mobil carry pribadi.
Namun sayangnya mobil carry yang diduga melakukan pengisian BBM bersubsidi itu sudah tidak ada dilokasi, dan hanya terlihat jerigen yang berisi BBM solar bersubsidi berada di atas col pickup yang disembunyikan di sebelah selatan truk yang diparkir di sebelah barat pengisian BBM.
Seorang awak mobil pengangkut BBM bersubsidi tersebut mengatakan mengangkut sebanyak 40 jerigen, masing-masing berisi 33 liter. Yang sebagian jerigen masih di isi BBM solar bersubsidi oleh pihak operator SPBU Kalianget.
Sopir pengangkut dan 2 orang pekerja yang menaikan BBM ke atas pick up termasuk petugas operator SPBU tidak bisa menunjukan rekomendasi pembelian kepada polisi yang datang beberapa menit kemudian.
“Saya tidak megang surat rekomendasi itu, coba langsung ditanyakan kepada orangnya karena saya cuma disuruh menyetir,” kata sopir yang tidak diketahui namanya itu.
Untuk menghindari perdebatan, pihak media langsung mendatangi Polsek Kalianget untuk melaporkan hal tersebut.
Namun sekira 30 menit berselang mobil pick up mengangkut BBM melintas dengan nyaman di depan Mapolsek dengan membunyikan klakson.
Beberapa menit setelah pick up melenggang pihak kepolisian baru memanasi mesin mobil patroli untuk menuju ke SPBU saat mobil pick up sudah melenggang dengan pasti.
Polisi hanya mengatakan kepada operator SPBU Kalianget agar besok pagi datang di Polsek Kalianget dengan menunjukkan surat rekomendasi pembelian BBM bersubsidi. Hal itu dilakukan polisi setelah polisi terlihat menerima telpon dari seseorang
“Besok aja menghadap ke pihak Reskrim Polsek Kalianget dengan membawa surat rekomendasi tersebut ya,” ucap salah satu polisi itu.
(hartono)