foto : bojonegorokab.go.id
TROL, Bojonegoro – Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, kembali menegaskan komitmennya untuk memimpin dengan hati, merangkul masyarakat rentan, dan menjadikan kebijakan sebagai jalan untuk menebar kasih serta penguatan sosial. Setyo Wahono melakukan medhayoh, Kunjungan Kasih untuk Masyarakat Bojonegoro (KUSUMO).
Pemerintah Daerah turun langsung menyapa warga yang masuk dalam kategori miskin ekstrem, memberikan bantuan bukan hanya berupa materi, tetapi juga kehadiran, harapan dan optimisme.
Di desa Semambung kecamatan Kanor, nupati Setyo Wahono secara langsung mengunjungi tiga keluarga penerima manfaat: yaitu Abdul Rasid, Dian Nurfadila, serta dua anak yatim piatu Muhammad Arsyad dan Hafidz Diersaq. Masing-masing menerima bantuan sosial berupa uang tunai sebesar 1.500 ribu Namun, lebih penting dari itu, mereka menerima perhatian dan pengakuan bahwa mereka tidak berjalan sendiri dalam menghadapi kesulitan hidup.
Sikap humanis bupati Wahono tampak dalam caranya berinteraksi dengan warga. Ia duduk bersahaja, mendengarkan kisah hidup mereka, berbagi tawa dan semangat, serta memberikan pesan yang membangun harapan. Empatinya bukan hanya terlihat dari kata-kata, tapi juga dari langkah konkret yang ia ambil dalam kebijakan pemerintahan.
“Terimakasih kepada bapak bupati atas bantuan yang telah diberikan, semoga bapak diberikan kesehatan untuk terus membangun Bojonegoro,” ucap Abdul Rasid, warga yang merasa tersentuh atas kunjungan pemimpin daerahnya, Jumat (16/5).
Sementara itu, Dian Nurfadila mengapresiasi program KUSUMO yang baginya sangat menyentuh kebutuhan nyata masyarakat. “Semoga program KUSUMO dapat dirasakan semua warga Bojonegoro khususnya bagi lansia, disabilitas dan yatim piatu,” ujarnya penuh harap.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program bantuan sosial yang lebih luas dan terstruktur. Berdasarkan data Dinas Sosial Kabupaten Bojonegoro tahun 2025, tercatat sebanyak 9.400 kepala keluarga (KK) masuk dalam kategori penduduk miskin ekstrem. Menyadari kondisi ini, Bupati Setyo Wahono segera menginisiasi langkah sistematis untuk memberikan perlindungan sosial yang tepat sasaran.
Melalui Dinas Sosial Kabupaten Bojonegoro, Mas Wahono mengeksekusi program bantuan sosial yang menyasar KK miskin ekstrem di seluruh wilayah Bojonegoro. Mas Wahono percaya bahwa pendekatan pembangunan yang berhasil harus dimulai dari kepedulian terhadap mereka yang paling rentan. Dalam setiap kunjungan, ia senantiasa memberi dorongan moral, sembari memohon doa dan dukungan masyarakat. Agar dirinya bersama masyarakat dapat membangun Bojonegoro lebih bahagia, makmur dan membanggakan.
KUSUMO bukan sekadar program bantuan. Ia adalah simbol kepemimpinan yang merangkul, menguatkan, dan menginspirasi. Setyo Wahono menghadirkan makna baru dalam pelayanan publik bahwa kehadiran pemerintah yang empatik, responsif, dan tulus adalah fondasi membangun daerah yang tangguh dan penuh harapan.
Dengan semangat gotong royong dan visi Bojonegoro bahagia, makmur dan membanggakan, pemerintah berkomitmen untuk terus bergerak dari rumah ke rumah, dari hati ke hati, menyapa rakyat yang selama ini berada di garis paling pinggir kehidupan. Karena bagi Mas Wahono, membangun Bojonegoro berarti membangun manusia, mulai dari yang paling membutuhkan perhatian.(*)
*bojonegorokab.go.id