TROL, Tulungagung – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tulungagung bersama perwakilan Bank Indonesia Kediri secara resmi menggelar Kick Off Program Sekolah Peduli Inflasi (SPI) Tahun 2025 di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso, Senin (19/5).
Pelaksanaan SPI Tahun 2025 ini mengusung konsep pentahelix, yaitu kolaborasi antara Bank Indonesia, Pemerintah Daerah, Akademisi, Kelompok Masyarakat dan media. Program SPl akan diikuti oleh 25 SMP/MTs se-kabupaten
Tulungagung yang berlangsung dari bulan April hingga Agustus 2025.
Sebagai tahap awal, peserta akan menerima bibit komoditas strategis seperti cabai merah, cabai rawit, dan tomat yang secara historis memiliki kontribusi besar terhadap fluktuasi Inflasi tingkat daerah.
Selama pelaksanaan program, akan dilakukan pendalaman rutin mencakup aspek perawatan tanaman, inovasi pertanian sekolah, serta penguatan kreativitas siswa.
SPI menjadi bagian dari Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) dan juga sejalan dengan semangat Gerakan Indonesia Menanam (Gerina) yang diluncurkan oleh Presiden Prabowo Subianto pada 23 April 2025.
Gerakan ini mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam menjaga ketahanan pangan melalui kegiatan bercocok tanam secara berkelanjutan.
PIh. Sekretaris Daerah Kabupaten Tulungagung, Soeroto menyampaikan apresiasi dan komitmen atas pelaksanaan program ini.
“SPl sejalan dengan visi pembangunan kabupaten Tulungagung untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera, mandiri, berdaya saing, dan berakhlak mulia,” ucapnya.
Melalui momentum ini, Plh Sekda Soeroto menyambut baik program ini serta berharap agar semua generasi muda mampu berperan secara aktif untuk dapat menciptakan generasi emas peduli inflasi.
“Kami berharap kegiatan ini berlanjut dan menjangkau lebih banyak sekolah sebagai bagian dan gerakan bersama bangun kemandirian pangan dan kesadaran ekonomi masyarakat,” tandasnya. (jk)