TROL, Jakarta – Indonesia dan Singapura mulai melaksanakan Patroli Terkoordinasi Indonesia-Singapura-23 (Patkor Indosin-23). Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali dan Chief of Navy Republic of Singapore Navy Rear Admiral Sean Wat secara simbolis melepas KRI Surik-645 di Dermaga Changi, Singapura, pada Jumat (17/3), sebagai tanda dilaksanakannya patkor.
Dalam Patkor kali ini, TNI Angkatan Laut (AL) mengerahkan tiga kapal perang Republik Indonesia (KRI) dari Koarmada I, antara lain KRI Golok-688, KRI Surik-645 dan KRI Sigalu-857. Operasi Patkor Indosin merupakan kerja sama antara Indonesia dan Singapura sebagai negara pantai dalam mengamankan jalur pelayaran Selat Singapura dan Selat Philips.
“Patkor Indosin saat ini merupakan patroli terkoordinasi perdana setelah beberapa tahun dihentikan, dengan adanya operasi ini diharapkan keamanan kawasan, utamanya selat Singapura akan semakin terjamin serta meningkatkan kepercayaan internasional pengguna jalur pelayaran di perairan tersebut,” kata Kepala Dinas Penerangan AL (Kadispenal) Laksma Julius Widjojono dalam siaran pers, Sabtu (18/3).
Julius menyebutkan, patkor antara Indonesia dan Singapura ini menunjukkan peningkatan hubungan kerja sama yang baik antar-kedua negara.
Diberitakan sebelumnya, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengatakan bahwa TNI berkomitmen melanjutkan kerja sama Patkor Indosin dengan Singapore Armed Forces (SAF) atau Angkatan Bersenjata Singapura.
Hal itu disampaikan Yudo saat melakukan kunjungan kehormatan ke Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Long di Istana Negara Singapura, Rabu (15/3). “Kepada Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Long, Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono menyampaikan komitmen untuk terus meningkatkan kerja sama dengan SAF dalam peningkatan kapabilitas dan Confidence Building Measures,” tulis siaran Pusat Penerangan TNI, Kamis (16/3).***
kompas.com