Dua Sekolah di Surabaya dan Gresik Jadi Sasaran Akhir SPAB

foto: dok srpbjatim

TROL, Surabaya – Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) mengakhiri pelatihannya di SMAN 11 Kota Surabaya. Sekolah ini merupakan titik terakhir atau lokasi keempat dari SPAB yang diadakan Sekber Relawan Penanggulangan Bencana (SRPB) Jawa Timur bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim.

Sebelum di SMAN 11 Surabaya, SPAB diadakan di SMAN 1 Wringinanom, Kabupaten Gresik. SPAB di SMAN 11 Surabaya diadakan pada Rabu, 24 Juli 2024. Sedangkan di SMAN 1 Wringinanom, kabupaten Gresik pada Selasa, 23 Juli 2024.

Anggota Komisi E DPRD Jawa Timur Hartoyo dalam pembukaan di SMAN 11 Surabaya mengatakan, SPAB merupakan salah satu program pemerintah untuk meningkatkan kesadaran warga sekolah agar mengenal bencana yang terjadi di sekitar.

foto: dok srpbjatim

“Sehingga kita bisa antisipasi atau mengurangi risiko sebelum bencana terjadi. Apalagi, bencana tidak bisa diprediksi. Oleh karena itu, SPAB di sekolah untuk mempersiapkan kondisi yang tidak bisa diprediksi, yaitu bencana,” ungkapnya di hadapan sekitar 100 peserta SPAB.

Sedangkan Wakil Kepala SMAN 11 Bidang Kesiswaan Candra Lesmana mengatakan, dengan adanya SPAB ini diharapkan para siswa dan guru bisa menanggulangi bencana dengan baik. “Semoga dapat mengaplikasikan ilmunya kepada masyarakat,” katanya.

Hadir pula dalam kegiatan ini Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan (PK) BPBD Jatim Bige Agus Wahjuono dan Kabid PK BPBD Surabaya Yanu Mardianto. Sedangkan fasilitator SPAB adalah Erfan Alif Pujiono, Andreas Eko Muljanto, dan Bima Harfan Pradana.

baca :Relawan Mitra SRPB Jatim Ikuti Bimtek E-Volunteer

Sehari sebelumnya, pada Selasa, 23 Juli 2024, juga diadakan SPAB di SMAN 1 Wringinanom, Gresik. Kabid PK BPBD Jatim Bige Agus Wahjuono mengatakan, SPAB merupakan penguatan bagi warga sekolah agar tangguh menghadapi ancaman bencana yang ada.

“Selain itu, kondisi lingkungan sekolah yang cukup rapat dan gedung yang curam, menjadi penting untuk sekolah memiliki rambu jalur evakuasi dan titik kumpul. Semua yang terlibat dalam kegiatan SPAB ini diharapkan juga dapat ikut menjadi bagian penanggulangan bencana,” jelas Bige Agus Wahjuono.

Kepala SMAN 1 Wringinanom Gresik Irfan mengatakan, kegiatan SPAB menyadarkan warga sekolah bahwa sangat penting sekolah harus memiliki rambu jalur evakuasi, rambu titik kumpul, dan beberapa peralatan lain yang berkaitan dengan keamanan warga sekolah dari bencana.

baca : Diesnatalis ke 24 SMAN 1 Kalidawir Gelar Karya P5

Hadir pula dalam kegiatan ini Sekretaris BPBD Gresik Maisyaroh dan Kabid PK Irfak. Sedangkan fasilitator SPAB adalah Yan Aditya Putra, Suliono, dan Isna Khoirotul Laili.(risky)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *