TROL, Sumenep – Kasus dugaan Ijazah palsu yang melibatkan Arsan Kades Kangayan yang saat ini sudah di tetapkan sebagai tersangka diduga ada manipulasi.
Berdasarkan keterangan dari Muelyadi ketua Pengawasan Mercu Sosial Impact, bahwa Ijazah MTs no induk 0480 yang digunakan Arsan saat mendaftar pencalonan kepala desa pada tahun 2014 itu atas nama Moh.Yani.
Baca: Aliansi Masyarakat dan Pemuda Sumenep Bersatu Gelar Aksi Demo di Depan Kantor DPC PPP Sumenep
Pria yang akrab disapa Adi itu mengatakan, penyidik polres Sumenep dinilai telah menyesatkan masyarakat Sumenep jika benar apa yang disampaikan KBO Reskrim Polres Sumenep, Iptu Agus Rusdianto saat menemui Aktivis ALARM.
“Sudah kami panggil mas, sehari sesudah aksi Demonstrasi Aktivis ALARM Minggu lalu”,Jelaa Agus dihadapan Aktivis ALARM senin (26/8)
Jadi gini, pertama memang setelah kami baca di media terkait berita yang mengarah kepada anggota dewan itu perlu kita luruskan.
Artinya, laporan pemalsuan ijazah palsu yang dilaporkan itu terkait ijazah yang diterbitkan PKBM Madilaut, Bukan madrasah yang dibawah naungan seorang anggota DPRD tersebut.
Namun terkait yang dilegalisir, legalisir itu memang asli. Namun dokumen yang dilaporkan bukan ijazah yang dari MTS Nurul Islam melainkan Ijazah yang dari PKBM Madilaut mas, “pungkasnya dikutip dari nusainsider.com
Pernyataan Agus di atas patut diduga kuat adanya kongkalikong antara penyidik dengan pihak-pihak yang terlibat dengan dugaan kasus ijazah palsu yang ditangani penyidik Unit Pidek polres Sumenep
“Saya akan melaporkan penyidik Satreskrim Polres Sumenep ke Propam Mabes Polri ke tidak profesionalan penyidik Polres dinilai dari Pernyataan Agus di hadapan aktivis ALARM yang saya anggap statemen itu menyesatkan publik Agus harus bertanggung jawab, sebab beritanya sudah menyebar kemana-mana”, ungkapnya,Kamis (29/8)
Di tempat terpisah Kurnaiadi, S,H. Berpendapat soal kasus tetsebut, menurut Kurniadi,”ada kekeliruan penyidik dalam memahami fakta perkara Arsan. Karena yang disasar itu peristiwa 2019,bukan peristiwa 2014″. Ujarnya.
Baca :Ditangkap,Pencuri Kayu Perhutani
Kalau yang disasar 2019, Abd, Siam mantan Sekretaris PKB itu relatif aman karena dapat berdalih tidak terlibat. Tapi jika dihubungkan dengan peristiwa 2014, Dulsiam itu menjadi bagian penting dalam terjadinya tindak pidana”, tambahnya.(hartono)