Berdayakan Masyarakat, Pemdes Gedangan Gelar Pelatihan Budidaya Jamur

foto : penyerahan bibit jamur secara simbolis

 

TROL, Tulungagung – Dalam rangka pemberdayaan masyarakat serta meningkatkan geliat UMKM dengan membuka peluang usaha baru di desa, Pemerintah Desa Gedangan kecamatan Karangrejo – Tulungagung menggelar pelatihan budidaya jamur tiram putih yang diikuti oleh TP PKK desa Gedangan serta kader sebanyak 20 orang, pada hari Rabu (18/9).

Kegiatan ini bertempat di aula pertemuan PKK desa Gedangan. Hadir dalam kegiatan tersebut Camat Karangrejo, Penjabat kepala desa Gedangan, Babinsa, pendamping lokal desa, pendamping desa serta narasumber kegiatan Ahmad Azam Ibadurrahman.

Penjabat (Pj) kepala desa Gedangan, Zumrotin, S.Sos., mengatakan bahwa dasar pelaksanaan kegiatan pelatihan budidaya jamur tiram putih ini adalah Undang-undang desa nomor 6 tahun 2014 dan Perdes APBDes tahun 2024 serta dokumen pelaksanaan anggaran tahun 2024.

“Memang pada saat perancanaan saya belum disini, namun demikian sesuai dokumen yang ada pelatihan budidaya jamur ini merupakan usulan dari masyarakat di Musrenbang tahun 2023. Alhamdulillah pada tahun ini pemerintah desa bisa merealisasikan,” ucap Zumrotin.

 

para peserta pelatihan budidaya jamur

Lanjut Zumrotin, anggaran kegiatan pelatihan ini berasal dari dana desa tahun 2024. Dirinya berpesan kepada peserta untuk mengikuti pelatihan ini dengan baik dan mendengarkan penyampaian materi yang diberikan oleh narasumber.

“Harapan kami, panjenengan semua mengembangkan kepada para kader dan warga desa yang belum bisa mengikuti pelatihan ini. Mudah-mudahan dengan adanya kegiatan ini panjenengan semua dapat memproduksi sendiri sehingga bisa menambah ekonomi keluarga dan perekokomian masyarakat desa Gedangan,” tutur Zumrotin.

Sementara itu, Suhartono, S.Sos, MM Camat Karangrejo menyampaikan kegiatan ini harus terus berlanjut meskipun pelatihan sudah selesai.

“Kewajiban panjenengan jangan sampai berhenti sampai dsini, ini harus berkelanjutan. Setiap kegiatan, ide atau gagasan permulaan kegiatan itu sulit tetapi yang lebih sulit adalah mempertahankan, maka dari itu harus ada kelanjutan,” papar Suhartono.

“Tentunya harus sering koordinasi, komunikasi, konsultasi dengan narasumber, dan kita berharap kepada narasumber juga mau membantu setelah pelatihan,” pungkasnya.

Pada kegiatan pelatihan ini juga dibagikan bibit jamur sekaligus media tanam kepada peserta, dengan harapan dapat menerapkan ilmu yang didapat dari pelatihan budidaya jamur. (jk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *