Ekbis  

Stok Aman,Petani di Tuban Sulit Dapatkan Pupuk

foto : Stok Pupuk/ist/antara

TROL, Tuban – Para petani di kabupaten Tuban kalangkabut dan merogoh kocek lebih dalam untuk mendapatkan pupuk di saat masa tanam.
“Pupuk bersubsidi sulit pak. Saya sudah cari di mana-mana dan kios-kios yang ada di luar desa tapi tidak ada,” terang petani di desa Kembangbilo, kecamatan Tuban, Lasmuji (54) , dikutib dari bloktuban.com,Rabu (28/9)

Setiap kali musim tanam, lanjut Lasmuji sawah miliknya seluas satu bahu atau sekitar seperempat hektare membutuhkan pupuk sebanyak lima paket. Kendati demikian, ia hanya mendapat sepaket Urea dan NPK Poska dari Kelompok Tani (Poktan)nya.

Kalau yang bersubsidi harganya satu paket 260 ribu, tapi kalau tidak ada dan saya butuh, harga 400 ribu perpaket tetap saya beli,” imbuhnya.

Sementara itu, untuk pagu alokasi pupuk bersubsidi di Kabupaten Tuban berdasarkan perubahan ke-2 per kecamatan sebelum terbitnya Permentan No. 10 Tahun 2022 masih lima jenis pupuk. Berdasarkan data dari Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan Tuban bahwa lima jenis pupuk bersubsidi tersebut yakni, SP. 36, ZA, Urea, NPK dan Organik.

Kepala Unit Pelaksana Teknis DKPPP Tuban, UlfahMei Sayekti menjelaskan,hingga sekarang total keseluruhan persediaan pupuk bersubsidi untuk jenis urea 22.371 ton,NPK persediaan masih 12.208 ton, tersebar di 20 kecamatan sekaligus.

Jadi itu stok persediaan pupuk kita posisinya aman.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian terbaru, Tuban mendapatkan tambahan alokasi pupuk. Jadi alokasi urea dari yang asalnya 65.460 dan sudah terserap, jadi sisa 22.371, ada tambahan realokasi menjadi 69.404 ton, berarti kenaikan 3 ribu lebih,” jelasnya.

Sementara untuk pupuk bersubsidi jenis NPK,kabupaten Tuban mendapatkan tambahan jatah alokasi cukup banyak, yang awalnya hanya mendapatkan 36.460 kini menjadi 44.525 per (19/9/2022) kemarin.

Namun, pejabat asal Kecamatan Rengel ini tidak menyebutkan persis berapa stok persediaan di masing-masing kecamatan. Hanya saja ia mengatakan jika diperkiraan stok urea saat masih ada sekitar seribu ton lebih. Kecuali, yang wilayah Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK), pupuk bersubsidi kecil. [A

“Petani jangan takut karena stok aman dan jatahnya petani untuk mendapatkan pupuk subsidi sudah ada,” kata Kabid Sarana Pertanian DKPP Tuban Hart Novembria Susetyowati, dikutip dari RMOLJatim, Kamis (29/9).

Ia menegaskan sampai saat ini tidak ada kelangkaan pupuk subsidi di Tuban karena stok masih melimpah. Bahkan, dinas telah memerintahkan pihak distributor dan agen untuk segera melakukan percepatan penyaluran pupuk subsidi sampai di tangan petani.

“Kita juga telah memerintahkan untuk melalukan percepatan penyaluran pupuk subsidi sampai ke petani karena stoknya sampai saat ini melimpah,” tegas Susetyowati.

Menurutnya, alokasi atau penyaluran pupuk bersubsidi bagi petani Tuban disesuaikan dengan data Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK). Lalu Tuban sendiri tercatat ada 198.599 orang petani (NIK, red) dengan luas tanam 403.853 hektar yang tercatat dalam e-RDKK 2022.

Lalu proses penebusan pupuk subsidi di kios dapat dilakukan dengan mudah. Bagi petani yang telah menggunakan kartu tani, maka cukup menggesek kartu tani pada mesin EDC di kios.

Sementara, bagi kelompok tani yang belum memiliki kartu tani, maka penebusan dilakukan dengan memberikan fotokopi KTP petani dan mengisi form penebusan yang disediakan Kios Pupuk Lengkap (KPL).

Selain itu, kelompok tani juga harus membawa lembar e-RDKK yang telah ditandatangani dinas setempat. Kendati demikian, untuk Tuban dalam penebusan pupuk subsidi masuk pakai KTP.

“Untuk Tuban sendiri pakai KTP (penebusan pupuk subsidi, red) karena kartu tani belum jadi. Yang ditunjuk sebagai penyedia kartu tani dari pihak BNI,” tambah istri Kepala Bappeda Tuban, Agung Tri Wibowo itu.

Lebih lanjut, ia kembali membeberkan realisasi penyaluran pupuk subsidi di kabupaten Tuban mulai Januari sampai Agustus 2022. Diantaranya, alokasi pupuk urea di tahun ini mencapai 69,404 ton dan telah realisasi penyaluran 43.089 ton atau 60 persen.

Setelah itu, alokasi pupuk subsidi jenis SP-36 mencapai 930 ton yang tersalurkan 911 ton atau 98 persen, pupuk ZA 1.555 ton tersalurkan 100 persen, dan pupuk NPK 44.525 ton tersalurkan 26.252 atau 59 persen. Kemudian alokasi pupuk organik 11.015 ton tersalurkan 100, dan jenis POC 1.898 liter tersalurkan 1.529 liter atau 81 persen.(*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *