Warga Protes PT Rekind, Polisi Tangkap Dia

TROL, Bojonegoro -Sebagian warga desa Pelem kecamatan Purwosari kabupaten Bojonegoro protes dan lakukan blokir jalan simpang pada Kamis (17/3) lalu.Salah satunya akibat berdirinya PT. Rekind pengelola gas bumi dan minyak.

Dikatakan Ngari (47) sebagai orang yang dipercaya  warga setempat kepada media ini ,dikediamannya Sabtu (2/4) untuk menyampaikan aspirasi kepada PT Rekind

Ngari katakan bahwa, protes warga semata mata hanya karena perut dan pekerjaan saja, menurutnya hal itu dilakukan warga sekedar ingin lebih diperhatikan sebagai warga lokal selaku masyarakat terdampak adanya sumber minyak dan gas disekitarnya.

Disisi lain saat dilokasi protes ketika mediasi dengan petugas kepolisian,Ngari pun menyampaikan bahwa warga tidak demo melainkan menyampaikan sebuah aspirasi atau protes kepada pimpinan petugas kepolisian yang melaksanakan tugas pengamanan demo tersebut.

“Kami bukan pendemo (demo) kami hanya protes kepada pihak PT. Rekind”.

“Saudara ilegal.! Karena tidak ada pemberitahuan terlebih dahulu pada pihak kepolisian”. Jawab salah satu petugas Polres.

“Tangkap dia…, Naikan mobil, bawa kepolres”. Lanjutnya

Di kantornya PT. Rekind di Clangap ikut desa Sumengko pada (5/4)  Zainal selaku pimpinan dan Andri selaku Humas serta Sarwono penyambung mediasi purnawirawan dari Polres, beserta staf lainya banyak berbaga warga,  PT. Rekind tidak tahu atau belum mengetahui adanya surat pernyataan yang sudah berjalan selama ini.

Pihak PT. Rekind pun memberi gambaran perjalanan saudara Ngari beserta warga kepada kami, berbagai peristiwa kejadian yang telah dilakukan oleh saudara Ngari, terpantau ada berkisar sampai 6 kali peristiwa dan yang kemarin tertanggal (17/3) mudah-mudahan yang terakhir. Kata Zainal

“Jadi semua fakta peristiwa kejadian itu merupakan bagian dari dokumen kami,” terangnya.

PT. Rekind sebenarnya sudah mensuport banyak kepada warga, olehnya kami hanya kepengen saudara Ngari menyudahi hal-hal seperti peristiwa itu. Kami perusahaan resmi dibawah naungan BUMN pemerintah pusat. Dan sekali lagi kami bukannya tidak memperhatikan apa yang warga inginkan dan itu sudah kami penuhi semua sebagai daerah yang terdampak.

Lanjutnya, oleh sebab itu mari kita saling koordinasi bila kami kekurangan demikian pula sebaliknya, akan tetapi bila terus seperti ini, kami pun sudah berkoordinasi dengan pihak Polres guna langkah yang lebih baik, dan sekarang hal itu sementara sudah ditangani dari pihak kepolisian Polres. Olehnya Sementara biar menjadi sebuah cambuk tersendiri bagi saudara Ngari.

Harapan kami peristiwa dan proses tersebut benar-benar menjadi cambuk tersendiri dan benar-benar ada perubahan yang positif, dan konsekuen sehingga kita bisa saling berkolaborasi terkait kenyamanan dalam bekerja serta pekerjaan. Ungkapnya (nova)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *