Sosial  

Suara Orang Deck

foto : ruang hiburan KM Dharma Rucita 1

TROL,Tengah Laut – KM Dharma Rucitra 1 dengan santai mengalun ikuti ombak laut bergelombang menuju Banjarmasin dari Surabaya, tidak saya tau saat ini sudah masuki wilayah administrasi mana.

Jam delapan pagi lewat DuapuluhTujuh menit, Sabtu (24/6) usai makan pagi di ruang musik setelah sebelumnya mendengar dari pusat informasi jika hiburan musik sesi kedua segera dimulai.

Sang Biduan

Dua penyanyi dengan face yang sangat pas-pasan setidaknya menurutku bakal menghibur penumpang.Lagu pertama usai dengan judul yang asing bagiku, sairnya apa lagi tentu tak pernah ku dengar. Sementara seorang penyanyi dengan body dibawah pasaran setidaknya menurutku tengah bersiap usai 2 lagu.
Lagu kedua masih asing bagiku, namun duet penyanyi dengan sang supir asyik juga, sang supir maksudnya.

Keyakinan ku ini didukung oleh para muda yang berjingkrak, meski yang saya yakini lagunya pun asing bagi kebanyakan pejingkrak.

Sopir yang berduet itu di panggilnya pak Ji, itu diketahui dari tempat duduk depan panggung.Tempat duduk terisi penuh diantara meraka saya kenal sebelumnya antara lain Tohir sopir truk asal Kebomas, Gresik,Suradi asal Mojosari-Mojokerto, Leman asal Mojokerto, dan Iyus sopir truk asal Trucuk Bojonegoro.

Cerita Pengawal Sopir

Tak banyak yang tau, termasuk baru ketahui, ternyata para sopir dengan rute pulau Kalimantan dan Sulawesi sering dan banyak yang ditemani isteri-nya.Namun belum jelas status istri itu dan saya tak berani tanya ke masing -masing. Tetapi dari ngerumpi itu diantaranya menyebut hanya isteri – isteri -an.

Seperti diketahui sekarang banyak sopir truk tidak dengan kernet. Alasan efisiensi menjadi perhitungan matematis.

Sementara rute ke pulau Kalimantan dan Sulawesi semua kapal memberlakukan fre bagi sopir dan kernet untuk tiket , makan dan beberapa fasilitas lainya.

Itulah sebab diantaranya sopir membawa isteri.

Yati, nama lengkapnya Suyati, mengaku asal Gresik umurnya sekitar 48 tahun, dengan bodi sedikit tambun,taksiranku mencapai 69 kilo jika ditimbang di Posyandu

Yati katakan, sangat sering diajak nyeberang sama suami, dan senang saja. Kata dia bukan isteri pertama.

Keseringan Yati di kapal ini setidaknya saya lihat saat crew kapal bagian informasi menyapa dengan senda yang bagai kawan sehari -hari.Pun demikian saat saya tanya Rizal namanya yang saya tau dari nama terpampang di pakaian seragamnya.

Rizal katakan,ya sering sekali mbak Yati di kapal ini, lainya juga banyak mas.

Lainya Mantri namanya,itu nama orang bukan Mantri tukang suntik. Mantri crew kapal saat bincang ringan mengatakan jika banyak para istri diajak/ikut suami dalam kapal.Pria asal Paciran Lamongan ini juga tidak yakin bahwa mereka isteri sah, atau isteri satu – satunya, atau isteri pertama.

Lainya Rum, lengkapnya Rumiyati asal Kabuh Jombang, perawakanya sedikit ramping dari Yati dengan usia seumuran.Dia ceritakan sudah beberapa kali dengan suaminya dan bertemu dengan Yati di perjalanan kapal.

Kali ini menyertai suami yang mengangkut barang tujuan Martapura dan Banjarmasin.Rum dan Tohir adalah suami isteri dengan 2 anak dan 4 cucu.
Keduanya pun sering dapat usulan dari anak mungkin juga cucunya untuk tidak lagi ngaspal.

Bagi Tohir ngaspal merupakan hoby dan harga diri (entah apa maksudnya). Kata dia 1 anaknya bersama suami dan 1 anaknya tinggal di sebuah perumahan tak jauh dari rumahnya. Anaknya memiliki usaha sendiri (tidak disebutkan jenisnya) dibantu beberapa orang, sedang menantunya sebagai karyawan di sebuah perusahaan ternama (tidak saya sebutkan).Sementara 1 lagi anaknya bersama suami dan 3 anaknya tinggal tak jauh dari rumahnya 1 RW beda RT kata Tohir.

Tohir hampir setiap bulan nyeberang ke pulau Kalimantan, malah bisa 2 kali terkadang, ia selalu mengajak serta isteri. ” Bukan ngajak sengsara mas, tapi isteri saya senang diajak” katanya.
Isteri satu-satunya dan pertama ini kata Tohir pernah bersamanya saat masih hidup kekurangan.

Kini 2 anaknya yang disekolahkan hingga sarjana sudah miliki rumah tangga masing-masing dengan kehidupan yang cukup, Tohirpun tetap ngaspal bersenang dengan Rum. (winarto)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *