foto : ilustarsi surga
TROL,- Surga adalah tujuan akhir dari hidup manusia dan pendidikan adalah salah satu sarana menuju surga. Tidak semua orang mempunyai anak, tetapi setiap manusia pasti punya ibu dan bapak (orang tua yang melahirkan). Kita jauh lebih membutuhkan ibu dan bapak, dibanding kebutuhan mereka kepada kita. Kita berhutang budi, berhutang kebaikan, bahkan berhutang sumber kahidupan (banyu susu, menurut kaweruh Jawa) kepada ibu dan bapak. Hal itu adalah sebuah hutang yang tak pernah bisa terbayarkan oleh anak. Selebihnya adalah kebaikan mereka selalu menyinari hati melalui pendidikan.
1. Pintu Surga
Tidak sedikit cara manusia menenukan surga. Dengan kita berbakti kepada ibu dan bapak adalah jalan pasti menuju surga, (pintu surga yang terbuka lebar bagi setiap orang). Kita yang masih punya orang tua harus kita manfaatkan kesempatan tersebut dengan baik untuk berbakti kepadanya, birrul walidain (tiket VIP menuju depan pintu surga). Sedangkan bagi kita yang orang tuanya sudah meninggal, bisa dengan senantiasa kita mendo’akannya, mengamalkan semua ilmu dan nasehat baik dari kedua orang tua, melanjutkan berbagai macam amal baik orang tua.
“Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.” (QS 17 : 23)
Sosok ibu adalah muara dari Cinta, Kasih dan Sayang serta Perlindungan yang maha tulus. Ibu merawat kita penuh cinta. Ketika kita nangis, waktu kita bayi tanpa canggung menggantikan popok, ibu memeluk dan mencurahkan kasih sayangnya hingga tercurah air mata karena cinta yang mendalam. Semua yang kita butuhkan ada pada mereka dengan sepenuh jiwa tercurah. Tiba gilirannya, kita merawat orang tua yang sudah usia senja. Berikan semua cinta kita, yang dianugerahkan oleh Sang Pencipta melalui orang tua kita juga.
Jangan pernah mengeluh, sekalipun hanya ucapan “ah”, jangan pula membentaknya. Kita hadir di dunia ini atas nama cinta dari kedua orang tua. Kita kembali ke akhirat, menuju surga, pun atas ridha kedua orang tua. Kita membutuhkan orang tua untuk hadir ke dunia dan kembali ke akhirat. Ucapkanlah perkataan, hanya, yang baik-baik saja. Hanya cinta yang ada dan kasih sayang tulus.
2. Pendidikan
Atas dasar pendidikan orang tualah kita bisa menuju surga atau bahkan sebaliknya. Tanggung jawab sebagai orang tua tak hanya di dunia saja, dengan pendidikan yang salah bisa berakibat orang tua kehilangan surganya. Tujuan pedidikan menuju sholeh dan sholehahlah tujuan utama menuju surga. Pendidikan paling dasar, yang kita peroleh, adalah melalui orang tua. Pendidikan yang berupa contoh atau pun bahasa – yang penuh makna. Pada gilirannya, kita dewasa, sebagai orang tua, perlu mendidik anak-anak dengan sebaik-baiknya.
Teladan. Anak-anak mudah belajar dari kita melalui contoh-contoh nyata. Anak-anak merekam dan menirukan semua yang dilakukan orang tuanya. Maka mari kita memberikan contoh hanya akhlak-akhlak yang mulia.
Ibu dan Bapak sudah pasti adalah pendidik bagi anak-anaknya. Tentu saja bisa berupa pendidikan non-formal: belajar mendengar, mengamati, memahami dan lain-lain. Dan yang paling penting adalah pendidikan agama. Orang tua mengenalkan kita tentang Maha Baik nya Tuhan. Orang tua mengajak kita beribadah bersama-sama. Sungguh pendidikan yang luar biasa.
Kehendak bebas memilih. Salah satu pelajaran penting adalah kita perlu mendidik anak-anak untuk memilih kebaikan relatif terhadap pilihan lainnya. Dan anak-anak bertanggung jawab atas semua pilihan itu.
*Dengan pendidikan yang salah maka larilah surga kita dan orang tua.
Penulis. : Lukmandaka (kepala Biro Forum Indonesia Tulungagung)
Referensi : Paman Apiq.com