Sosial  

Dua Orang Tewas Dalam Sumur Beracun

foto: warga tewas dalam sumur di blitar

TROL, Blitar – Dua warga kabupaten Blitar, Jawa Timur, tewas dalam sumur beracun,Sabtu (30/3) pagi.

Keduanya merupakan bapak dan anak yaitu Jali (78) dan Wahyu Peni Priantoro (26), warga kelurahan Satreyan, kecamatan Kanigoro, yang sebelumnya bersama-sama pergi ke sawah untuk mengairi lahan padi miliknya.

Salah seorang warga Ali mengatakan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 9.30. Dua korban yang merupakan bapak dan anak itu diketahui hendak mengairi sawah pada pagi hari.

“Mereka mau mengairi sawah, ditemukan istrinya sudah di dalam situ (sumur). Istrinya teriak meminta tolong. Kemudian dibantu petugas, dan sudah meninggal,” terangnya di lokasi, Sabtu.

Kapolsek Kanigoro AKP M Burhanuddin membenarkan ada warga yang tewas di area persawahan tersebut. Mereka ditemukan tewas di dalam sumur atau tempat pompa air yang biasanya digunakan untuk mengairi sawah.

“Laporan awal kami terima dari petugas piket, sekitar pukul 9.30 ada warga yang meninggal di lubang (sumur) untuk pompa air. Setelah dicek ternyata benar, kemudian langsung dilakukan evakuasi,” terangnya di Polsek Kanigoro.

Menurut Burhan, bapak dan anak itu diduga keracunan gas yang berasal dari pompa air. Hal itu diketahui dari kondisi tubuh jenazah yang membiru. Selain itu, bentuk lubang sumur tersebut cenderung tertutup asbes/ seng.

Kasi Humas Polres Blitar Iptu Heri Irianto mengatakan bahwa keduanya diduga tewas akibat menghirup udara beracun di dalam sumur dengan kedalaman sekitar 2 meter.

Udara beracun tersebut lanjutnya, berasal dari sisa pembakaran pompa diesel di dalam sumur yang digunakan untuk memompa air dari dalam sumur ke area sawah di dusun Banjarjo, Kanigoro.

Korban pertama adalah pak Jali. Dia turun ke sumur untuk mematikan diesel namun ambruk setelah menghirup udara di dasar sumur,” ujarnya, mengutip kompas.

Tak juga kunjung keluar dari sumur, Wahyu turun mengecek ke sumur dan melihat Jali terkulai di dasar sumur. Wahyu pun segera turun untuk menyelamatkan. Namun, seperti halnya sang ayah, Wahyu ambruk begitu menghirup udara beracun di sumur.

Kondisi Sumur

Menurut Kapolsek Kanigoro ukuran lubang untuk pompa air tersebut sekitar 1,5 meter dengan kedalaman sekitar 2 meter. Sumur itu terbuat dari susunan batako dan memiliki tangga untuk naik dan turun.

“Dugaan awal keracunan gas dari asap pompa air. Karena TKP itu tertutup, jadi udara tidak bisa keluar dan dimungkinkan dihirup korban. Kemudian kondisi tubuh korban membiru,” jelasnya.

Evakuasi Lancar

Sementara itu, Kepala Seksi Pemadam pada Unit Pemadam Kebakaran Kabupaten Blitar, Teddy Prasojo mengatakan bahwa gas beracun di dasar sumur tersebut diduga merupakan kombinasi antara gas alam dan sisa pembakaran mesin pompa. “Mungkin bukan hanya karena sisa gas pembakaran diesel tapi juga ada gas beracun alami sehingga sangat mematikan,” kata dia.

Menurut Teddy, proses evakuasi berjalan lancar setelah sebelumnya petugas Damkar dengan dibantu warga memastikan konsentrasi gas beracun di sumur sudah berkurang.

Tidak Dioutopsi

Kedua jenazah diantar ke rumah duka untuk proses pemakaman. Adapun istri dan keluarga korban menolak dilakukan autopsi dan menerima kejadian tersebut sebagai musibah.(hartono)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *