foto : Ilustrasi
TROL, Karanganyar – Siswi SMA di Jumapolo, kabupaten Karanganyar, yang kontraksi di sekolah akhirnya dinikahkan dengan pria yang membuatnya hamil. Pria tersebut ternyata sesama pelajar namun beda sekolah.
Keduanya tetap meneruskan pendidikan mereka namun memilih untuk pindah sekolah. Informasi ini disampaikan Kapolsek Jumapolo, AKP Hernawan, Jumat (9/9).
Ia memastikan bahwa hamilnya siswi SMA ini bukan akibat kekerasan seksual. Melainkan karena hubungan suka sama suka dengan pacarnya.
Kasus ini sempat ditangani Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Karanganyar. Namun karena pelakunya juga di bawah umur maka kasus ini diselesaikan dengan pendekatan restoratif.
“Laki-lakinya juga masih di bawah umur. Ya pelajar juga di sekolah lain,” ungkap Hernawan,
Kedua siswa ini, sambung dia, oleh orang tua mereka akhirnya dinikahkan.
Kasus ini sempat menghebohkan warga setempat. Siswi tersebut mengalami kontraksi saat jam pelajaran pada Rabu (31/8) lalu.
Informasi yang dihimpun siswi saat itu tengah mengikuti KBM seperti biasanya. Namun saat jam pelajaran kedua, siswi mengeluh sakit perut yang hebat.
Pihak sekolah lantas membawa ke Puskesmas untuk mendapatkan penanganan. Namun, saat dicek oleh petugas kesehatan, siswi itu ternyata tengah mengalami kontraksi dan akan melahirkan. Puskesmas kemudian merujuknya ke rumah sakit daerah untuk proses melahirkan.
Sontak kejadian ini membuat gempar tak hanya warga di lingkungan sekolah. Namun, kabar tersebut langsung beredar luas ke masyarakat lainnya.
Wakil kepala SMA di Jumapolo, Hartanto, membenarkan kejadian tersebut di ruang kerjanya pada Kamis (8/9). Hartanto menuturkan saat itu yang bersangkutan mengalami sakit perut dan ternyata dari hasil pemeriksaan Puskesmas mengalami kontraksi. Yang bersangkutan merupakan siswa kelas XI dan selama ini dikenal jago olahraga voli.
Tak Terlihat Seperti Sedang Hamil
Pihak sekolah kaget saat mengetahui siswa tersebut akan melahirkan. Sebab postur tubuhnya tidak terlihat tengah mengandung bayi berusia sembilan bulan.
“Tidak ada yang tahu kalau ternyata dia hamil. Secara postur tubuhnya tidak menunjukkan itu. Wong teman satu mejanya saja sampai tidak tahu. Apalagi kami,” kata Hartanto.
Sehari sebelum itu bahkan siswa ini mengikuti kegiatan olahraga basket. Siswa tersebut mampu menutup rapat kehamilannya. “Anaknya ini kan atlet. Ikut olahraga ya biasa saja. Loncat sana sini,” tuturnya.
Atas kejadian ini, pihak sekolah langsung berkoordinasi dengan orang tua siswa. Dari pihak orang tua yang bersangkutan mengajukan pengunduran diri dari sekolah tersebut.
Namun, pihak sekolah memberikan solusi lain dengan memindahkan siswa tersebut ke sekolah lain. Dengan mempertimbangkan masa depan anak tersebut.
“Orang tuanya saja kaget anaknya hamil,” katanya.
Hartanto mengatakan kasus siswa melahirkan ini di luar dari tanggung jawab sekolah. Kasus ini pun telah ditangani Komnas Perlindungan Anak. “Kami hanya sebatas mendidik di lingkungan sekolah. Dan hamil itu di luar dari pengawasan kami,” papar dia.*)
*artikel ini keseluruhan isi dan gambar diambil dari solopos.com dengan judul “Siswi SMA di Jumapolo yang Kontraksi di Sekolah Akhirnya Dinikahkan”,edisi Jumat, 9 September 2022