Bank Jatim Sumenep Diterpa Isu Pelecehan
Fauzi As: Penyidik Harus Tetap Profesional

Bank Jatim Sumenep Diterpa Isu Pelecehan
Ilustrasi pelecehan di dalam mobil diduga dilakukan oleh oknum pegawai senior Bank Jatim Cabang Sumenep. (Ist)

TROL, Sumenep – Bank Jatim Cabang Sumenep kini kembali berada dalam sorotan akibat isu kurang sedap.

Jika sebelumnya Fauzi As menyoroti dugaan persekongkolan dan bobolnya uang Bank Jatim Cabang Sumenep.

Kali ini bank plat merah itu rekat dengan isu dugaan pelecehan seksual.

Peristiwa dugaan tindakan pelecehan tersebut terjadi beberapa hari lalu.

Meski demikian, Fauzi As menyorot dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh oknum pegawai senior di Bank Jatim Sumenep kepada mahasiswi yang sedang magang di bank tersebut.

“Ini sangat memalukan dan mencederai kepercayaan publik, perilaku yang begitu harus ditindak tegas agar tidak terulang,” ucap Fauzi ke media ini, Rabu (17/5/2023).

“Bayangkan jika isu itu terbukti benar, ada mahasiswi magang dilecehkan oleh orang yang seharusnya memberikan contoh baik pada generasi kita,” sambungnya.

Sama seperti dugaan bobolnya dana di bank pembangunan daerah (BPD) tersebut, dugaan tindak pelecehan terhadap mahasiswi magang itupun telah dilaporkan keluarga korban ke Polres Sumenep.

Dugaan pelecehan itu terjadi di dalam mobil saat pelaku (inisial M) dan korban (inisial ND) dalam perjalanan ke rumah nasabah di Desa Lobuk, Kecamatan Bluto, Sumenep, pada Kamis, 6 April lalu.

Informasi dikumpulkan media ini, sebelum terjadi pelecehan di dalam mobil tersebut ada 4 orang yaitu NR pegawai bank Jatim berada di jok depan di sebelahnya sopir, dan M duduk di jok belakang bersama ND.

Kemudian M menurunkan NR dari mobil di Desa Parsanga, Kecamatan kota. Selanjutnya M dan ND menuju Kecamatan Lenteng. Sepulang dari Lenteng itulah diduga terjadi pelecehan di dalam mobil.

Saat kejadian, ND menolak perilaku bejat M. Hal ini sebagaimana keterangan narasumber yang namanya tak ingin disebut.

“Jangan, Pak,” tutur narasumber warga Sumenep itu menirukan suara korban.

Setelah kejadian itu, korban melapor ke Satreskrim Polres Sumenep. Sementara saat ini korban mengalami trauma berat sehinga tidak mau ditemui wartawan.

“Jangan sekarang ya, Mas, anaknya masih trauma tidak mau bertemu orang, dan persoalan ini sudah dilaporkan ke polisi”, kata ibu korban saat detemui di rumahnya, Senin (15/5/2023) lalu.

Terkait dugaan tindakan pelecehan yang sudah dilaporkan ke Polres Sumenep, Fauzi As berharap segera ada tindakan dan keterbukaan dari pihak berwajib.

Harapan Fauzi tak berlebihan mengingat pelaku (M) disebut-sebut memiliki akses yang kuat ke Polres Sumenep.

“Saya berharap Kapolres tegas dalam mengusut kasus ini, mengingat Sumenep adalah kota dengan kultur agamis, di sini tumbuh pesantren-pesantren besar yang mencetak calon pemimpin masa depan, dengan menekankan karakter berakhlak dan berbudi pekerti, jangan sampai dirusak oleh manusia yang amoral begitu,” tambahnya.

Sementara M saat mau dikonfirmasi di ruang kerjanya di Bank Jatim Cabang Sumenep tidak bisa menemui wartawan. Pegawai setempat menjelaskan, yang bersangkutan ada zoom meeting.

Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi baik dari Polres Sumenep maupun Bank Jatim. (Hartono)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *