Pengembangan Kapasitas Petani dan Kelembagaan di Kawasan Pertanian Melalui Pendekatan Pengelolaan Pengetahuan Desa se Kecamatan Wonoasri.

foto : Paryoto Kepala Bidang Kelembagaan dan SDM Dinas Pertanian dan Perikanan

TROL, Madiun – Peningkatan kapasitas kelembagaan penyuluhan pertanian di kecamatan dan desa yang dilaksanakan di desa Ngadirejo kecamatan Wonoasri kabupaten Madiun Rabu, 17 Mei 2023 lalu.

Dalam kegiatan tersebut dihadiri oleh : Ibu Bupati Madiun,Ibu PKK Pokja Kab.Madiun,Dinas Pertanian dan Perikanan
,Camat Wonoasri,Ibu ketua PKK kecamatan Wonoasri,Perwakilan Pokja 3 kecamatan/desa,Perwakilan KWT,PPL kecamatan Wonoasri.

Kegiatan ini diselenggarakan dalam setiap periode disesuaikan dengan sasaran.  Kepala bidang Kelembagaan dan SDM Paryoto mengatakan,

” Untuk tahun ini, sasaran dari program penyuluhan dari dinas Pertanian adalah kelompok-kelompok wanita PKK dalam peningkatan kapasitas ibu-ibu dalam pemberdayaan lingkungan salah satunya memanfaatkan lahan pekarangan”.

“Kami memiliki 3 program prioritas yakni, mengatasi stunting, pengendalian inflasi dan pengendalian kemiskinan. Kegiatan ini te termasuk salah satunya” ucap Paryoto.

Program bertujuan untuk menambah wawasan pengetahuan dan keterampilan peserta pelatihan tentang budidaya tanaman sayuran di pekarangan dalam rangka mendukung program PTP (pemanfaatan tanah pekarangan) bagi ibu-ibu PKK khususnya Pokja 3 dan program P2L ( Pekarangan Pangan Lestari ) untuk ibu-ibu KWT.

Tema yang diambil dinas pertanian dan perikanan Kabupaten Madiun pada acara tersebut adalah budidaya tanaman sayuran di pekarangan dan pembuatan PSB. Adapun instruktur diambil dari PPL kecamatan Wonoasri.

Materi meliputi persiapan media tanam, sifat indikator kesuburan tanah, demplot, pemeliharaan, pemanfaatan limbah rumah tangga sebagai pupuk organik dan pembuatan PSB.

Dijelaskan olehnya bahwa media tanam memiliki peranan penting dalam menentukan kesuburan tanaman. Media tanam disebut juga dengan media tumbuh. Hal itu bisa dilihat dari indikator kesuburan sifat fisik, kimia dan biologis tanah. Sebelum menanam peserta diwajibkan untuk memilih benih dan persemaiannya yaitu dengan mengecek masa kadaluarsa, tidak tercampur benih lain, menentukan ukuran dan warna agar seragam, memilih benih yang berisi dan bernas, karena menurutnya benih yang baik adalah memiliki daya tumbuh di atas 80 persen.

Setelah peserta dibimbing menentukan kesuburan tanah diajarkan juga cara persemaian.
Persemaian dapat dilakukan langsung pada lahan/polybag ataupun harus disemai lebih dahulu pada tray semai, tergantung jenis tanaman, ukuran dan dormansi benih. Selanjutnya air cuci beras, air cucian daging atau ikan, kulit telur, kulit buah busuk, sisa sayuran, nasi basi bisa dijadikan pupuk organik. Ia pun mempraktekkan dan menjelaskan cara membuat PSB ( fotosintetik bakteri), salah satu pupuk hayati yang bermanfaat untuk membantu tanaman dalam proses fotosintesis dengan bahan dasar telur, vetsin, terasi dan lain-lain.

Selain pertanian, materi yang diberikan tentang kolam pekarangan. Memilih bibit, jenis ikan dan pakan harus sangat diperhatikan. Pemberian pakan dilakukan 2 sampai 3 kali sehari dengan jumlah 3 sampai 5 persen dari perkiraan bobot ikan.

Pemberian pakan jangan berlebihan karena untuk mencegah pembusukan pakan yang tidak dimakan. Disebutkan pengambilan hasil panen bisa disesuaikan dengan ukuran ikan yang layak dikonsumsi atau dijual. Peserta juga dibekali resep-resep olahan dari ikan.
Pihaknya juga menjelaskan bahwa kelembagaan kelompok mempunyai tiga karakter yaitu kelompok merpati, kelompok pedati dan kelompok sejati.(adv/fifah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *