Hukrim  

Ketua LSM : Oknum Pegawai BRI Kediri Diduga Curi Uang Nasabah.

foto: buku tabungan/tian

TROL, Kediri – Gabungan Lembaga Swadaya Masyarakat di Kediri bakal demo di depak kantor BRI cabang Kediri pada (6/11) mendatang.

Diantara lembaga itu Bidik SIB Jatim, Berantass dan Srikandi. Mereka akan melakukan aksi damai di depan kantor cabang BRI tersebut sebagai mana surat pemberitahuan rencana aksi yang di layangkan ke Kapolres Kediri. Pada surat yang ditembuskan ke BPK-RI, BRI Pusat, OJK dan BRI cabang Kediri ditandatangani oleh ketua dari 3 organisasi tersebut.

Hal ini dilakukan lantaran ditemukannya nasabah yang menjadi korban dari oknum pegawai BRI melalui program PARI (Pasar Rakyat Indonesia).Dalam peristiwa itu
uang nasabah raib hingga ratusan juta rupiah.

AS (41) salah satu korban asal Gurah kabupaten Kediri sekaligus mewakili 16 korban lainya menjelaskan asal mula terjadinya yaitu sosialisasi program PARI dari pihak bloker dan Mantri BRI, selanjutnya mereka diminta dan menyerahkan data pribadi untuk mendapatkan pinjaman uang yang masing – masing nasabah dengan nominal bervariasi ada yang jutaan hingga puluhan juta rupiah.

Setelah pinjaman cair di dalam rekening atas nama masing-masing selanjutnya nasabah diminta mengirimkan nomor notifikasi yang dikirim ke HP nasabah program PARI dan tiba tiba uang dalam rekening raib tidak tersisa.

Semetara itu Andik Harianto Ketua LSM Bidik SIB Jatim mengatakan aksi yang akan dilakukan mendatang ini sebagai atensi khusus supaya oknum yang terlibat seperti bloker dan Mantri BRI harus ditindak tegas. Andik juga menambahkan sebagai kontrol sosial masyarakat beserta perwakilan dari beberapa LSM sangat prihatin Bank sebesar BRI ada oknum yang diduga mencuri uang nasabah melalui program PARI hingga ratusan juta.

Ditempat terpisah Edi Sumarno S.H. Pengacara kondang yang akrab disapa mbah Ganthol dari Tulungagung sekaligus sebagai kuasa hukum dari korban akan mengawal perkara dugaan manipulasi kredit yang dilakukan oleh oknum Bloker dan Mantri BRI melalui program PARI harus diusut tuntas ini hingga ke akar-akarnya karena jika dibiarkan terus menerus akan semakin banyak korban.

Hingga berita ini diturunkan wartawan belum dapat konfirmasi dari pihak kepolisian resort Kediri dan pihak BRI.
(tian)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *