Budaya  

Guntur Wahono Beber Sejarah dan Filosofi Seni Tradisi Tiban

TROL, Tulungagung – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Jawa Timur Guntur Wahono menghadiri pagelaran seni tradisi Tiban di desa Wajak Lor, kecamatan Boyolangu, kabupaten Tulungagung, Minggu (31/7).

Dia menjelaskan sejarah dan filosofi dari seni tradisi yang ada di kabupaten Tulungagung, Blitar, Kediri dan Trenggalek tersebut. Dia juga mengajak semua masyarakat untuk menjaga dan melestarikan seni tradisi Tiban warisan leluhur.

“Tiban adalah kesenian tradisional yang harus kita jaga. Iki tilarane poro leluhur sing kudu dileluri (Ini peninggalan para leluhur yang harus dilestarika),” kata Guntur Wahono.

Guntur yang juga menjabat sebagai Sekretaris Badan Kebudayaan Nasional (BKN) DPD PDI Perjuangan Jatim itu menyebutkan, Tulungagung, Kediri dan Blitar itu dikenal sebagai segitiga emas Majapahit.

Kalau dijabarkan satu persatu adalah istilah bahwa “Tulungagung Dadi Kedung” artinya bahwa Tulungagung adalah kedungnya para jawara. “Blitar Dadi Latar” yang artinya bahwa Blitar itu jembar (luas) pemikirannya.

Dan terakhir adalah “Kediri Dadi Kali” yang artinya bahwa Kediri itu Mili terus ilmune (mengalir terus ilmunya). Dari ketiga istilah itu, jelas Guntur, menyatu menjaga kesatuan Nusantara di bawah kepemimpinan Gajah Mada.

Menurutnya, sejarah dari Tiban sendiri, adalah merupakan perwujudan dan persatuan dari masyarakat dalam memohon kepada Tuhan Yang Maha Kuasa untuk diberikan berkah hujan.

Karena banyaknya budaya di Indonesia, paparnya, maka cara memohon kepada Tuhan atau upaya spritualnya juga berbeda. Ada yang sholawatan, ada yang istighotsah, ada yang membakar dupa, ada yang melalui kesenian tiban dan lain sebagainya.

“Ini sebuah tradisi turun-temurun yang sudah ada sejak dulu. Saya bangga ternyata jawara Tiban tidak hanya generasi tua, tapi juga banyak generasi muda yang mencintai seni tradisi Tiban,” ucapnya.

Sebagai wakil rakyat, Guntur berharap seni tradisi Tiban bisa lestari dan tetap ada dari sekarang dan selamanya. Dia juga berdoa agar para pecinta seni budaya selalu diberi kesehatan, kekuatan dan rezeki yang melimpah oleh Tuhan Yang Maha Kuasa.

“Mari kita jaga sportifitas, kita jaga persaudaraan melalui kesenian Tiban. Dan kita semua senantiasa mendapat keberkahan kesehatan sekarang dan seterusnya,” tutupnya.(edy) *

 

*sumber: DPD PDIjatim.com

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *