foto :Rakor Bidan desa Ponorogo/diskominfo
TROL, Ponorogo – Prevalansi stunting di Ponorogo pada 2022 sebesar 14,2 persen yang turun 5,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko berani pasang target menurunkan angka stunting di angka 7 persen pada tahun ini dengan menggerakan semua lini.
Tanpa kecuali, mengerahkan tenaga kesehatan untuk jemput bola dengan mendatangi setiap rumah tangga yang memiliki anak balita stunting.
‘’Bidan desa berperan penting dalam menekan kasus stunting karena berinteraksi langsung dengan masyarakat,’’ kata Kang Bupati –sapaan Bupati Sugiri Sancoko—saat membuka Rakor Fasilitas Layanan Kesehatan (Fasyankes) yang berlangsung di Hotel Gajahmada, Kamis (2/3).
Pemkab Ponorogo melalui Dinas Kesehatan setempat berupaya menekan angka stunting dengan sejumlah program. Bulan timbang dilaksanakan setiap Pebruari dan Agustus untuk mendeteksi gangguan dan penyimpangan tumbuh kembang anak sejak dini agar mendapat tindak lanjut dengan cepat serta tepat. ‘’Bidan desa juga selalu hadir dalam posyandu balita di setiap dukuh, perannya perlu dimaksimalkan untuk menangani kasus stunting,’’ terangnya.
Perang menghadapi stunting di Ponorogo selama ini berlangsung masif dengan mengerahkan sekitar 751 tim pendamping keluarga (TPK). Tugas TPK adalah mendatangi langsung rumah keluarga yang memiliki anak balita (bawah lima tahun) yang berisiko stunting. Ratusan anggota TPK itu juga meverifikasi dan mevalidasi data keluarga berisiko stunting. Bersamaan itu, Pemkab Ponorogo menambah locus penanganan stunting dari 15 menjadi 25 desa atau kelurahan dengan melibatkan camat, kades, serta lurah. (sri-sumber Kominfo)