Opini  

Cocoklogi  Penjelasan Pinca BRI Sumenep

Foto: Fauzi As Owner Cafe & Resto Mamu Muda

Oleh : Fauzi As Lembar XXII

BRI adalah bank plat merah yang mengelola uang nasabah sekaligus tempat penyalur beberapa program bantuan pemerintah, dengan usianya yang sudah mencapai 128 tahun, bank BRI memiliki nasabah terbanyak jika dibandingkan dengan bank milik pemerintah lainnya.

Namun saya termasuk salah satu yang merasa tertantang ketika ada statement dari MBM cabang Sumenep yang mengatakan bahwa BRI adalah perbankan yang tidak mungkin kebobolan karena sistemnya yang sangat ketat.

Dalam benak saya kemudian muncul pertanyaan;

Apakah pelayanan BRI sudah tidak mempertemukan manusia dengan manusia?

Apakah manusia yang dipekerjakan di BRI sudah seperti malaikat?

Tentunya jawabannya tidak, saya rasa selama masih menggunakan manusia sebagai karyawan sangat mungkin terjadi kesalahan dan penyimpangan, berikut statement dari Pimpinan BRI Cabang Sumenep Heru Hendrowardhono.

Standby Statement

Sehubungan dengan adanya pemberitaan ”Bau Busuk Oknum Pegawai Bank BRI Sumenep Mulai Terendus”, dapat kami sampaikan beberapa hal sebagai berikut:

  • 1. BRI telah menerima dan menindaklanjuti keluhan nasabah tersebut dan telah mengambil langkah tegas dengan memberikan sanksi kepada oknum yang terlibat.
  • 2. Atas kejadian tersebut, BRI telah menemui nasabah Ybs. dan memastikan tidak ada kerugian yang dialami oleh nasabah.
  • 3. BRI senantiasa menerapkan Zero Tolerance terhadap setiap tindakan fraud dan menjunjung tinggi nilai-nilai Good Corporate Governance (GCG) dalam menjalankan seluruh operasional bisnisnya.

Heru H. Pemimpin Kantor Cabang BRI Sumenep.

Dan sayapun juga heran, Heru yang baru dalam hitungan hari berdinas di kota keris, tiba-tiba memberikan statement demikian, seolah dia hadir sebagai peramal yang paham betul tentang;

Pada poin 1 bahwa BRI telah menerima dan menindaklanjuti keluhan nasabah dan telah mengambil langkah tegas dengan memberikan sanksi kepada oknum yang terlibat.

Jawaban dari pimpinan cabang ini adalah jawaban konyol sebab Fery sebagai pimpinan BRI unit Gapura baru diberikan sanksi pada sekitar 24 mei 2023, sementara dugaan pelanggaran itu terjadi sejak tahun 2022, itu membuktikan bahwa pimpinan BRI Sumenep abai dan terkesan melindungi bawahannya.

Jawaban pada poin berikutnya juga pimpinan BRI terkesan main-main bahwa BRI telah menemui nasabah Ybs. dan memastikan tidak ada kerugian yang dialami oleh nasabah.

Apakah kerugian lembaga atau SDI itu hanya dihitung materi dan angka?

Lalu bagaimana kepala sekolah yang sebelumnya dicurigai menggelapkan dana PIP oleh wali-wali muridnya?

Jika Pimpinan BRI benar melakukan investigasi  dengan serius maka korban yang bantuannya diduga dibawa kabur oleh orang bernama Sailani dengan cara membuatkan rekening ganda pasti pinca BRI akan lebih bijak dan hati-hati dalam memberikan keterangan pers, sebab dugaan kejahatan itu dilakukan di BRI unit Gapura dengan jumlah puluhan lembaga yang disertai data-data yang dipalsu seperti SDN Torjek I, SDN Kangayan II, SDN Saobi III, SDN Daandung I, dan Lain-lain.

Lalu bagaimana seorang pegawai BRI seolah begitu bodoh dan lugunya tanpa menaruh kecurigaan sedikitpun jika pembuatan rekening puluhan lembaga dilakukan oleh satu orang?

Apakah dibenarkan jika seluruh persyaratan pembuatan rekening siswa diantarkan kerumah pribadi kepala unit BRI?

Lalu pada poin 3 juga jawaban Pimpinan BRI terkesan ngaco, BRI senantiasa menerapkan Zero Tolerance, jika zero tolerance apa bentuk sanksi bagi mantan kepala BRI unit Gapura? Apakah sampai opini ini ditulis yang bersangkutan masih bekerja di BRI? tentu publik wajib tahu karena BRI adalah bank milik pemerintah dan rakyat.

Saya mendesak BRI Cabang Sumenep untuk membuka ke publik apa saja jenis pelanggaran yang dilakukan oleh Fery dan siapa saja yang bermain di internalnya, sebab kami yakin PIP ini adalah pekerjaan sindikat yang matarantainya diduga kuat menyentuh pada level elit partai politik, informasi tentang keterlibatan oknum anggota DPR RI yang kedepan akan kita ulas sacara utuh dan telanjang.

Publik juga berharap pimpinan BRI yang baru hitungan hari berdinas di Sumenep itu jujur mengakui bahwa karyawannya memang terlibat dalam memuluskan niat jahat komplotan pembobol PIP ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *