Butuh Import Beras

foto: ilustrasi/jibi.com

TROL, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan Indonesia membutuhkan impor beras karena sulit untuk mencapai swasembada.

Terlebih jumlah penduduk Indonesia yang terus bertambah dan mereka butuh beras.
“Yang kita harapkan adalah kita ini ingin tidak impor beras lagi, tapi itu dalam prakteknya sangat sulit karena produksinya gak mencapai karena setiap tahun. Kita bertambah yang harus diberikan makan,” kata Jokowi di acara Pembinaan Petani Jawa Tengah, di Banyumas, Selasa (2/1).

Menurut Jokowi setidaknya ada 4 juta – 4,5 juta bayi yang baru lahir setiap tahun. Sehingga kebutuhan akan pangan seperti beras akan bertambah setiap tahunnya.

“Semua butuh makan, penduduk kita sudah hampir 280 juta jiwa butuh makan, semua butuh beras, butuh beras semua,” tegas Jokowi.

Namun dalam kesempatan itu ia mengapresiasi produksi jagung yang produksinya yang terus meningkat hingga mengurangi ketergantungan dari impor. Dari 3,7 juta ton di tahun 2015 hingga saat ini berkurang menjadi 800 ribu ton.

“Ini saya harus acungkan jempol petani yang tanam jagung, lalu padinya ini harus dikejar agar tidak impor,” ucap Jokowi.

Presiden berharap produksi beras dari para petani untuk terus ditambah. Ia pun menargetkan provinsi Jawa Timur untuk menjadi kedua terbesar di Indonesia dalam hal produksi beras.

Sehingga jika ada surplus beras bisa dijadikan cadangan strategis pemerintah, hingga di ekspor ke negara yang membutuhkan. Ia juga berpesan kepada gubernur, bupati untuk terus memantau kondisi lapangan terkait distribusi pupuk.

“Kita harus berproduksi kalau berlebih dipakai cadangan strategis bagi pemerintah. kalau negara lain butuh ya gak apa-apa tapi harganya mahal,” kata Jokowi.(*)

*CNBC Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *