foto: kantor kepala desa nglebur – blora
finews, Blora – Rumidi, seorang Kepala Desa Nglebur, kecamatan Jiken, kabupaten Blora belum diketahui keberadaannya hingga kini sudah sekitar 2 bulan.
Mujianto, Sekretaris Desa Nglebur mengatakan pihaknya tidak dapat berkomunikasi dengan Rumidi sejak 19 Juni 2023 lalu.
Menurut Mujianto, hilangnya Rumidi berawal dari absennya sang kepala desa di balai Desa pada 20 Juni 2023.
“Tanggal 20 Juni pak Lurah tidak masuk ke kantor, tapi dihubungi tidak bisa, kemudian kami menghubungi bu Kades, ‘pak Lurah di rumah nu?’, ‘itu kemarin sore pamite kontrol kok enggak ada pulang’, terus kami tunggu, tapi kok enggak kunjung masuk,” ucap Muji saat ditemui Kompas.com di balai desa setempat, Jumat (18/8).
Memang sebelum pergi dari rumah, Rumidi sempat mengalami sakit pada kakinya.
Kaki Rumidi mengalami pembengkakan yang kemudian dilakukan tindakan operasi di rumah sakit beberapa hari sebelumnya.
“Pergi dari rumah itu tanggal 19 Juni, izinnya dari pihak istri itu berobat, karena punya luka di kaki, tapi sampai sekarang enggak kunjung pulang,” kata dia.
Pada saat pergi untuk jadwal kontrol, Rumidi hanya diantar oleh sopir menggunakan mobil milik LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan).
Penyebabnya diduga karena kondisi keluarga Rumidi yang tampaknya tidak sedang baik-baik saja.
“Anaknya kan juga sakit tumor, tapi sudah dikemoterapi. Mertuanya juga kena stroke. Sehingga istrinya kades tidak bisa mengantar suaminya untuk kontrol, sehingga diantarkan oleh sopir menggunakan mobil LMDH,” terang dia.
Setelah berada di wilayah Cepu, sopir tersebut diminta segera pulang dan meninggalkan Rumidi sendirian.
“Kemudian pak Lurah meminta sopir tersebut untuk pulang terlebih dahulu karena mobil LMDH sudah ditunggu warga, karena mobil sosial. Ya sehingga diturunkan di wilayah Cepu,” jelas dia.
Setelah sopir tersebut pulang, dirinya tidak lagi mengetahui keberadaan Rumidi sampai saat ini.
“Keberadaan pak Lurah sampai sekarang belum diketahui, karena belum bisa dihubungi, nomornya enggak bisa dihubungi, kita tetap mencari,” ujar dia.
Absennya Rumidi sebagai kepala desa, tentu berdampak pada pemerintahan desa. Apalagi, sampai saat ini pencairan dana desa tidak dapat dilakukan karena harus menunggu tanda tangan dari kepala desa.
“Kalau dari pemerintahan desa, ya pak Lurah cepat pulang, soalnya ada tugas-tugas yang harus diselesaikan tahun ini,” kata dia.
Polisi Belum Terima Laporan
Sementara itu, aparat kepolisian juga belum menerima adanya laporan orang hilang terkait absennya Rumidi selama dua bulan.
Kapolsek Jiken, Iptu Zaenul Arifin mengatakan pihaknya memang sudah mendapatkan informasi tentang absennya Rumidi yang dikabarkan tidak kunjung pulang ke rumah selama dua bulan.
“Belum ada laporan masuk,” ucap Arifin saat ditemui di kantornya, Jumat (18/8) kepada kompas.com
Apabila nantinya ada laporan yang masuk terkait hilangnya Rumidi, maka pihaknya akan segera melakukan pencarian terhadap orang tersebut.
“Ya kalau ada laporan ya kita terima, kemudian kita lanjuti. Infonya memang dua bulan pergi dari rumah,” kata dia.
Menurutnya, laporan terkait absennya Rumidi yang tidak dapat menjalankan tugasnya sebagai kepala desa, hanya disampaikan ke instansi terkait.
“Laporannya baru ada di kecamatan. Kalaupun itu hilang ranahnya juga ke Dinas PMD (Pemberdayaan Masyarakat dan Desa), apakah itu di Plt ataupun di PAW (penggantian antar waktu,” terang dia.(*)
* kompas.com