foto:peluncuran batik khas lamongan/ist
TROL,Lamongan – Batik Lamongan Jawa Timur terus diminati masyarakat.Hal ini dibuktikan dengan jumlah yang terjual, termasuk pasar mancanegara
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lamongan mencatat, selama kurun waktu tahun 2024, transaksi penjualan batik Lamongan mencapai 20 miliar.
Tingginya penjualan batik Lamongan tersebut tidak lepas dari peran pemerintah dalam memberikan bantuan dan fasilitas agar batik Lamongan semakin dikenal di tingkat nasional.
Penetapan tanggal 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional didasari oleh pengakuan Unesco yang menetapkan batik sebagai warisan budaya tak benda kemanusiaan pada tahun 2009.
Untuk itu, setiap tanggal 2 Oktober, merupakan momen istimewa bagi masyarakat Indonesia untuk merayakan warisan budaya batik.
Seluruh lapisan masyarakat dianjurkan untuk mengenakan batik sebagai bentuk penghormatan terhadap kekayaan budaya bangsa.
Tingginya penjualan tentu tak lepas dari potensi para pembatik yang membuat inovasi serta motif baru.
“Kita punya sentra pembatik tersebar di tiga wilayah yang ada di kabupaten Lamongan,” kata Anang, Rabu (2/10).
Selain itu, kata Anang, peran pemerintah baik pemerintah daerah maupun Kementerian Ekonomi Kreatif turut membantu para pembatik dalam hal bantuan dan fasilitas, agar batik khas lamongan terus melakukan inovasinya dan semakin dikenal di kancah nasional.
Sementara itu, masyarakat terlihat begitu antusias dan bangga dalam menyambut hari batik nasional. Sesuai dengan himbauan, pada hari ini banyak masyarakat akan menggunakan batik sebagai bentuk penghormatan terhadap kekayaan budaya bangsa.
Diharapkan dengan peringatan Hari Batik Nasional ini, masyarakat Lamongan khususnya semakin bangga dan mecintai batik.
“Agar batik khas lamongan bisa semakin dikenal secara luas,” ungkap Anang.(Adi*)
* tribunjatim.com