foto : ilustrasi/ist
TROL, Jakarta – Anggota Komisi V DPR RI, Suhartono, mempertanyakan progres pembangunan proyek Jalan Selingkar Wilis yang hingga saat ini belum ada kelanjutannya.
Menurutnya, proyek jalan Selingkar Wilis sudah diusulkan saat Hermanto Dardak masih menjabat sebagai Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian PUPR.
Dikatakan, Selingkar Wilis adalah proyek jalan lingkar yang akan melintasi enam kabupaten sekitar Gunung Wilis, Jawa Timur yakni Madiun, Tulungagung, Trenggalek, Nganjuk, Ponorogo dan Kediri.
“Enam kabupaten ini masuk dalam kantong kemiskinan. Jadi hampir semua desanya tertinggal karena akses yang membelah gunung Wilis itu tidak ada,” ungkap Suhartono dalam Rapat Dengan Pendapat antara Komisi V DPR RI dengan Kementerian PUPR, Senin (29/8).
Menurutnya kondisi pada daerah-daerah di lingkar Wilis berbanding terbalik dengan kondisi di daerah sekitar gunung Tengger dan gunung Kelud yang sudah memiliki akses jalan.
“Saya heran karena PBIW justru membiayai pembangunan di Gunung Tengger dan Gunung Kelud, yang mana sudah termasuk maju dan tidak tertinggal lagi,” jelas Suhartono.
Dikatakan, sebenarnya koordinasi untuk pembangunan jalan Selingkar Wilis sudah dikoordinasi saat Wakil Gubernur Jawa Timur saat ini, Emil Dardak, masih menjabat sebagai Bupati Trenggalek.
Sekitar tahun 2019, Komisi V DPR RI bahkan telah diundang untuk membicarakan hal ini. Namun sayang tidak ada progres lebih lanjut.
Ia berharap Kementerian PUPR bisa memberikan perhatian kepada proyek Selingkar Wilis karena bila diselesaikan maka bisa memberikan dampak ekonomi yang besar bagi warga di enam kabupaten tersebut.
Sebelumnya seperti dikutip dari Antara, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Tulungagung Erwin Novianto mengakui pembangunan jalan lintas kabupaten Selingkar Wilis atau jalur Selingkar Gunung Wilis belum optimal.
Hal tersebut terjadi karena kebijakan anggaran masing-masing daerah terkait tidak sama. Ia mengakui beberapa daerah sudah memulai pekerjaan proyek ini. Namun untuk Tulungagung progresnya masih minim.
“Daerah-daerah yang kena proyek itu di wilayah yang kurang strategis, namun akan tetap kami jadwalkan pengerjaannya,” katanya dikutip dari Antara, Selasa (22/3).(*)
*artikel ini keseluruhan isi diambil dari kompas.com,edisi 29 Agustus 2022,dengan judul ” DPR Pertanyakan Proyek Selingkar Wilis Yang Tersendat”