Jenazah Ditumpukan Sampah Sungai ,Seorang Kakek Meninggal Saat Banjir Trenggalek

foto : Basarnas Pos Trenggalek evakuasi jenazah di sungai Trenggalek/suryamalang

TROL,Trenggalek – Banjir yang terjadi di wilayah kabupaten Trenggalek mengakibatkan ditemukan jenazah dan seorang meninggal dunia.

Mengutip suryamalang.com jenazah tanpa identitas ditemukan di sungai Blengok, desa Wonocoyo, kecamatan Pogalan, Trenggalek, pada Rabu (19/10) kemarin .

Jenazah yang belum diketahui identitasnya tersebut ditemukan tersangkut di tumpukan kayu sampah di sungai yang meluap saat banjir menerjang Trenggalek, Rabu (18/10),

Kapolsek Pogalan AKP Kaelani menjelaskan, jenazah dievakuasi oleh tim dari Pos Basarnas Trenggalek,dan dibawa ke rumah sakit setempat.

“Belum bisa dipastikan identitasnya. Apakah ini korban banjir atau hal lain, belum bisa dipastikan,” katanya.

Saat dievakuasi, kondisi mayat berjenis kelamin pria itu menggunakan kaos hitam dan celana dalam hijau. Kondisi jenazah juga sudah berbau.

Kaelani meminta, masyarakat yang kehilangan anggota keluarganya agar melapor ke petugas terdekat.

“Dimohon bagi masyarakat yang kehilangan keluarganya untuk melaporkan ke Polsek Pogalan atau ke Polres Trenggalek,” kata Kaelani.

Pada edisi yang sama suryamalang.com juga merilis Sayuti (70) tewas saat banjir menerjang rumahnya di desa Ngadisuko, kecamatan Durenan, Trenggalek.

Sayuti meninggal karena kedinginan.

“Sebelum banjir, ayah saya sudah kedinginan. Tidak ada sinar matahari selama dua hari,” kata Safrodin, anak Sayuti tulis suryamalang.comRabu (19/10).

Sayuti tinggal di dusun Krajan.
Saat rumahnya terendam banjir pada Selasa (18/10), anggota keluarga lain mencoba mengamankannya.

Safrodin menjelaskan banjir mulai masuk rumah sekitar jam 10 malam.
Sayuti sempat beberapa kali dipindahkan ke lokasi yang lebih tinggi agar aman dari banjir.”Mendadak itu air tiba-tiba besar,” sambung dia.

Sang ayah sempat dipindahkan tiga kali saat berada di rumah.
“Dari dipan di ruang pertama, dipindah ke ruang kedua (yang lebih tinggi), lalu di atas meja,” lanjutnya.

Selama 3,5 jam, keluarga menjaga agar Sayuti tetap berada di tempat aman.

Namun, sekitar setengah dua dinihari korban sudah tak merespons saat diajak bicara oleh keluarganya.

Saat itu, kondisi ketinggian air di rumahnya kira-kira 70 sentimeter .”Akhirnya bapak sudah kelihatan tidak tertolong,” katanya.

Kabar meninggalnya Sayuti kemudian diteruskan ke petugas kebencanaan. Korban kemudian dievakuasi ke RSUD dr Soedomo Trenggalek.

Humas RSUD dr Soedomo Trenggalek Sudjiono membenarkan adanya korban meninggal setelah kedinginan akibat banjir yang dibawa ke rumah sakit.

“Korban dibawa ke rumah sakit,” kata Sudjiono.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *