TROL, Tulungagung- Bupati Tulungagung Drs. Maryoto Birowo MM bersama Direktur Aneka Kacang dan Umbi (AKABI) Kementan RI Ir. Yuris Tiyanto, MM melaksanakan panen padi nusantara 1 juta hektar di area persawahan desa Pakisrejo kecamatan Rejotangan-Tulungagung, Kamis pagi (9/3).
Bupati Tulungagung Drs. Maryoto Bhirowo, MM dalam sambutannya mengatakan bahwa kabupaten Tulungagung memiliki luas wilayah 1.100 Kilometer persegi, terdiri dari 19 kecamatan, 257 desa, 14 kelurahan dengan jumlah penduduk lebih kurang 1,1 juta jiwa. “Sebagian besar usaha ekonomi masyarakat bergerak di sektor pertanian 70 sampai 75 persen, lainnya industri, perdagangan dan jasa,” kata Bupati.
Bupati juga menyampaikan kabupaten Tulungagung cukup diandalkan di Jawa Timur, karena menjadi salah satu daerah penyangga stok pangan di Jawa Timur. “Indeks pembangunan manusia tahun 2018 sebesar 71,99 naik menjadi 72,75 di tahun 2022. Selain itu tingkat kemiskinan tahun 2020 1,43 persen, tahun 2022 menjadi 0 persen, hal ini menjadikan kabupaten Tulungagung sebagai salah satu daerah penyangga stok pangan di Jawa Timur,” papar Bupati Maryoto.
Bupati Maryoto mengaku keberhasilan ini tidak lepas dari kerja keras petani dan dukungan dari pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten yang telah banyak memberikan bantuan untuk usaha pertanian. “Saya berharap agar peningkatan produksi dan produktivitas ini terus ditingkatkan sehingga nantinya memberikan kontribusi ketersediaan pangan, khususnya di kabupaten Tulungagung,” ucapnya.
Pada kesempatan tersebut Bupati Maryoto juga menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada Direktur Aneka Kacang dan Umbi (AKABI) yang telah memberikan kontribusi upaya peningkatan produksi pangan di kabupaten Tulungagung. “Desa Pakisrejo pada Kamis 9 Maret 2023 berdasarkan hasil ubinan diperoleh hasil 6,18 Kg, artinya pada lahan 1 hektar bisa menghasilkan gabah kering 9,89 ton, dan itu cukup bagus sekali,” kata Bupati Maryoto.
Lebih lanjut Bupati menjelaskan, kawasan 40 hektar lahan di desa Pakisrejo memiliki produksi 495,60 ton gabah kering panen atau setara dengan produksi 328,96 gabah kering giling jika dikonversi dalam bentuk beras maka diperoleh produksi 210,86 ton beras.
“Jika serapan Bulog mentargetkan 30 ton beras dari petani Tulungagung, kita optimis hal itu bisa tercapai dengan konsumsi beras pertahun 103.846,88 ton kabupaten Tulungagung masih mampu surplus beras sebesar 76.916,69 ton. Surplus kita yang dikonversikan terhadap pendapatan dan bisa mendukung atau mensuplai untuk daerah sekitarnya bahkan sampai ke provinsi jawa timur. Hal ini memberikan manfaat bagi masyarakat Tulungagung khususnya dan rakyat Indonesia pada umumnya,” urainya.
Sementara itu, Suminto kepala desa Rejotangan mengatakan pelaksanaan panen padi Nusantara ini serentak dilaksanakan di Jawa Timur. “Program panen padi nusantara 1 juta hektar ini dicanangkan oleh Bapak Presiden Joko Widodo, ada 16 desa se-Jawa Timur yang melaksanakan panen raya, untuk wilayah kabupaten Tulungagung dilaksanakan di desa Pakisrejo,” ucap Minto Darsono sapaan akrabnya.
Minto Darsono mengaku bangga desa Pakisrejo menjadi salah satu penyumbang produksi beras di kabupaten Tulungagung. “Harapan kedepan hasil panen bisa lebih baik lagi,” pungkasnya.
Dalam acara panen padi nusantara tersebut dihadiri oleh Direktur AKABI Kementan RI, Ir. Yuris Tiyanto, MM, Bupati Tulungagung Drs. Maryoto Birowo, MM, Wakil Bupati Tulungagung H. Gatut Sunu Wibowo, SE, Sekda kabupaten Tulungagung Drs. Sukaji, M.Si, Wakapolres Tulungagung, Dandim Tulungagung, kepala OPD terkait, Forkompincam Rejotangan serta seluruh kepala desa se-kecamatan Rejotangan. (jk)