Tahapan Menjadi Dokter Dari Kuliah Hingga Praktik

foto : honestdoc.id

TROL– Untuk menjadi seorang dokter, seorang mahasiswa perlu menempuh sejumlah tahapan ini. Bercita-cita menjadi seorang dokter memang banyak menjadi impian mahasiswa di Fakultas Kedokteran. Prospek masa depan yang cerah membuat profesi ini digandrungi setiap kalangan. Meskipun terlihat sangat menggiurkan, ternyata untuk menyandang gelar sebagai dokter tak semudah seperti yang kamu bayangkan.

Rangkaian proses pendidikan harus kamu selesaikan dalam waktu yang cukup lama.

Dirangkum dari berbagai sumber, ini proses pendidikan panjang yang harus dilalui mahasiswa kedokteran.

Tahapan Menjadi Seorang Dokter, Dari Kuliah hingga Praktik

1.Program Sarjana Kedokteran Seperti kuliah pada umumnya, untuk menjadi seorang dokter harus menyelesaikan pendidikan sarjana dalam kurun waktu 3,5 hingga 4 tahun. Selama menjalani perkuliahan, mahasiswa kedokteran akan diasah kemampuannya melalui skill lab, pendalaman materi histologi, mikrobiologi, hingga anatomi.

Dengan demikian, kemampuanmu di bidang ilmu kedokteran akan dipertajam melalui perkuliahan ini.

2.Program Profesi Untuk mendapatkan gelar dokter, seorang sarjana kedokteran harus melalui program profesi. Program profesi ini sih biasanya disebut sebagai koas.

Tahapan sebagai koas dilakukan di rumah sakit dalam kurun waktu 1,5 hingga 2 tahun.

Pada program ini akan dihadapkan dengan ilmu kedokteran yang sebenarnya. Disini akan berhadapan langsung dengan pasien.

3. Internship
Belum berhenti sampai program profesi saja. Setelah menjalani program profesi, seorang dokter muda harus melalui tahap Ujian Kompetensi Dokter Indonesia (UKDI).

Pada tahapan ini menentukan dokter muda untuk mendapatkan Surat Tanda Registrasi (STR).

Setelah berhasil mengantongi STR, seorang dokter wajib untuk mengikuti program magang atau partnership. Seorang dokter internship akan mengikuti rangkaian praktek pada tempat yang sudah mendapatkan Surat Izin Praktek (SIP), seperti Rumah Sakit tipe C (kabupaten) maupun seluruh Puskesmas di Indonesia.

Pada program internship ini dilakukan hingga kurun waktu 1 tahun.

4.Program Spesialis Mungkin tak semua dokter akan mengambil program spesialis. Tapi jika ingin mempertajam ilmu dan skill melalui program spesialis ini.

Untuk menjadi seorang dokter spesialis, harus menghabiskan waktu untuk sekolah spesialis mulai dari empat hingga enam tahun.

Di program ini akan ditempa dengan berbagai ilmu dan skill dari program spesialis .Sebutan untuk dokter umum yang menjalani PDDS adalah “dokter residen. Bidang Spesialis yang dapat diambil, ialah : Spesialis Gizi (Sp.G) Spesialis Mata (Sp.M) Spesialis Paru (Sp.P) Spesialis Anak (Sp.A) Spesialis Bedah (Sp.B) Spesialis Anestesi (Sp.An) Spesialis Urologi (Sp.U) Spesialis Radiologi (Sp.R) Spesialis Penyakit Dalam (Sp.PD) Spesialis Kulit dan Kelamin (Sp.KK) Spesialis Kedokteran Forensik (Sp.F) Spesialis Saraf atau Neurologis (Sp.N) Spesialis Kandungan dan Ginekologi (Sp.OG) Spesialis Kedokteran Jiwa dan Psikiater (Sp.KJ) Spesialis Telinga, Hidung, Tenggorokan (Sp. THT) Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah atau Kardiologi (Sp.JT).

Setelah dihitung-hitung, agar menjadi seorang dokter harus melalui enam tahun untuk menyelesaikan pendidikan.

Belum lagi kalau ingin melanjutkan ke jenjang program spesialis. Perlu waktu lebih kurang 12 tahun untuk menyelesaikan studi.(*)

 

* SINDOnews.co, Sabtu 15 Juli 2023

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *