TROL, Sumenep – Pemerintah Kabupaten Sumenep di bawah kepemimpinan Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo telah mengalokasikan dana sebesar 7,9 miliar untuk mendukung para guru ngaji dalam beberapa tahun terakhir. Komitmen ini menunjukkan perhatian pemerintah daerah terhadap pendidikan dan pengajaran agama di masyarakat.
Pada tahun 2021, Pemkab Sumenep memberikan alokasi sebesar 1,9 miliar untuk mendukung 1.660 guru ngaji. Angka ini meningkat pada tahun 2022, ketika anggaran dialokasikan mencapai 2,4 miliar untuk 2.017 guru ngaji. Peningkatan ini menunjukkan dedikasi Pemkab dalam memberikan penghargaan kepada para pengajar agama.
Untuk tahun 2023, meskipun anggaran turun menjadi 1,1 miliar, bantuan tetap diberikan kepada 950 guru ngaji. Namun, pada tahun 2024, Pemkab kembali meningkatkan alokasi menjadi 2,4 miliar untuk 2.000 guru ngaji, hal itu menunjukkan komitmen yang berkelanjutan terhadap pendidikan agama.
Selain bantuan finansial, Pemkab Sumenep juga menyediakan jaminan sosial bagi ribuan guru ngaji. Sekitar 2.000 guru ngaji di 27 kecamatan kini terdaftar dalam program BPJS Ketenagakerjaan. Hal ini menandakan bahwa pemerintah tidak hanya memberikan dukungan finansial, tetapi juga perlindungan sosial.
Kepala Bagian Kesejahteraan Masyarakat (Kesmas) Setdakab Sumenep, Kamiluddin, menjelaskan bahwa premi BPJS Ketenagakerjaan yang dibayarkan Pemkab adalah sebesar 6.480 per bulan. Ini merupakan langkah penting dalam memberikan keamanan bagi para guru ngaji.
Kamiluddin menambahkan bahwa perhatian Bupati Fauzi terhadap guru ngaji sangat besar. “Ini bentuk perhatian Bupati Fauzi terhadap guru ngaji yang mendidik anak-anak dan memberantas buta aksara,” ungkapnya pada Selasa (22/10).
Salah satu penerima bantuan, Muhammad Hasan Basri, mengucapkan terima kasih kepada Bupati Fauzi atas kepeduliannya. “Program bantuan guru ngaji yang digagas Bupati Fauzi ini merupakan bentuk kepedulian dan perhatiannya kepada kami sebagai guru ngaji,” ujarnya.
(hartono)