Opini  

Krisis Petani Milenial Di Tengah Ambisi Jadi Lumbung Pangan Dunia

Oleh Aidila Fitriansyah SE, MMA

TROL,- Sejak era Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, target Kementerian Pertanian adalah menjadi lumbung pangan dunia tahun 2045. Mimpi tersebut layak diwujudkan dengan tentunya usaha dan kerja keras.

Berbagai target program, seperti capaian luas tambah tanam padi, jagung, kedelai, bawang merah dan cabai (Pajalebabe) telah banyak mengalami kenaikan yang signifkan. Bahkan diantaranya telah mampu diekspor ke sejumlah negara.

Selain pajalebabe, upaya khusus lainnya juga dilakukan yaitu dengan program sapi indukan wajib bunting (Siwab), dan program selamatkan rawa sejahterakan petani (Serasi).

Dengan berbagai program strategis dan bantuan yang telah digelontorkan pemerintah sejak era Amran Sulaiman hingga Syahrul Yasin Limpo (SYL), Indonesia telah banyak sekali mengurangi impor. Hal ini karena kita bisa menyediakan pangan sendiri, bahkan surplus. Lalu apakah mimpi Indonesia menjadi lumbung pangan dunia bisa tercapai di tengah krisis ekonomi yang melanda dunia akibat pandemi Covid-19?

Krisis petani muda saat ini menjadi momok bagi kemajuan pertanian dimasa kini dan masa yang akan datang. Ditengah gencarnya Menteri SYL mengatakan bahwa pertanian kita harus maju, mandiri dan modern, namun disisi lain kita masih dihadapkan dengan minimnya regenerasi muda dalam meneruskan pembangunan pertanian.

Pemuda milenial menjadi penentu kemajuan pertanian di masa depan. Estafet petani selanjutnya adalah pada pundak generasi muda. Mereka mempunyai inovasi dan gagasan kreatif yang sangat bermanfaat bagi kelangsungan pertanian.

Berbagai realitas saat ini, banyak pemuda lebih suka bekerja di sektor swasta seperti pabrikan, berwirausaha di bidang non pertanian, mengejar mimpi menjadi seorang Aparatur Sipil Negara (ASN), bekerja kantoran, atau bahkan hanya mengandalkan orang tuanya.

Sementara itu banyak petani yang mengarahkan anaknya untuk bisa sekolah hingga jenjang tinggi agar bekerja di sektor lain. Petani berharap anak-anaknya bisa berkembang lebih baik, mampu secara ekonomi dan mengangkat derajat orang tua. Hal inilah yang mendasari banyak lahan-lahan pertanian yang akhirnya dijual oleh petani karena tidak ada yang meneruskan usaha tani mereka.

Lain lagi jika sang anak dari masa sekolah sudah diarahkan kelak akan meneruskan jejak orang tuanya dan bahkan menjadikan profesi petani sebagai pilihan pekerjaannya.

Kenapa tidak menjadi petani muda yang kelak lebih sukses dari orang tuanya dengan membuat pertanian menjadi lebih modern, lebih efisien dan mendatangkan banyak keuntungan?

Menumbuhkan generasi milenial yang mau terjun ke dunia pertanian bukanlah hal yang mudah. Tentu banyak cara dilakukan oleh Kementerian Pertanian agar lahir banyak petani-petani muda melalui banyaknya program strategis yang diluncurkan dan digencarkan oleh Kementerian Pertanian.

Milenial di era 4.0 harus melek teknologi agar tidak ketinggalan dengan negara lain yang beberapa diantaranya telah menembus era revolusi 5.0.

“Milenial itu memang muda dari segi usia, namun esensi utamanya adalah semangat dan perspektif yang terbuka pada TIK, melek teknologi, dan inovatif. Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan ke depan melaksanakan tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) ketiga ´Pilar SDM Pertanian´ terkait objek bidang penyuluhan adalah petani, sementara objek dari bidang pendidikan dan pelatihan adalah praktisi sektor pertanian,” kata Dedi Nursyamsi, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian seperti dikutip di Republika 30/7/2019.

Sinergi untuk meningkatkan kemampuan petani dan praktisi pertanian bisa melalui kegiatan penyuluhan, pelatihan dan magang. Penumbuhan wirausahawan muda pertanian yang bermuara pada pengembangan korporasi petani juga dilakukan.

Berbagai akses kemudahan untuk petani memulai usahanya serta pendampingan dan pengawalan yang sistematis dan terutama memanfaatkan pertanian berbasis IT juga diberikan.

Saat ini sudah menjadi kewajiban agar petani mendapat akses ilmu pengetahuan dan teknologi, akses informasi, termasuk informasi pasar. Bahkan petani juga bisa mendapatkan akses permodalan. Petani juga bisa mendapatkan akses bagaimana caranya mendistribusikan hasil pertaniannya, sehingga petani mendapatkan harga yang layak.

Tahun 2019 – 2025 Kementerian Pertanian melalui BPPSDMP dengan program YESS yaitu Youth Entrepreneurship and Employment Support Service menciptakan wirausaha milenial yang Tangguh dan berkualitas. YESS menyasar pemuda di pedesaan untuk mengembangkan perekonomian melalui kewiarusahaan dan menambah peluang kerja, dengan total target 320 ribu generasi muda. Saat ini lokasi pengembangan terdapat di 15 kabupaten dari 4 provinsi yaitu Jawa Timur, Jawa Barat, Sulawesi Selatan dan Kalimantan Selatan.

Selain melalui program YESS, percepatan penumbuhan petani milenial bisa melalui banyak cara, antara lain bisa melalui penyuluhan langsung, demplot, face to face (ketemu), dan demo-demo. Apalagi saat ini penyuluh pertanian sangat kreatif. Ditambah dengan program strategis pertanian saat ini yaitu Komando Strategis Pembangunan Pertanian atau disebut Kostratani.

Beberapa peran Kostratani yang harus dijalankan. yaitu sebagai pusat data dan informasi, pusat gerakan pembangunan pertanian, pusat pembelajaran, konsultasi agribisnis, termasuk juga pusat pengembangan jejaring kemitraan yang berada di tingkat Kecamatan melalui optimalisasi Balai Penyuluhan Pertanian (BPP).

Apalagi penggunaan perangkat IT sudah meningkat drastis. Saat ini sudah dibuat aplikasi-aplikasi untuk melakukan penyuluhan. Itu artinya petani yang memiliki handphone (HP) setiap saat bisa mengakses informasi-informasi penting dari Kementerian Pertanian.

Rasanya bukan suatu kemustahilan akan banyak lahir petani milenial baru yang akan mendukung ambisi mewujudkankan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia tahun 2045. Jika semua pihak bersinergi dan saling mendukung satu sama lain tentu akan berjalan lancar.(*)

* artikel ini keseluruhan isi dan foto diambil dari suarakarya.id ,edisi Senin, 30 Mei 2022 | 08:27 WIB -judul tanpa perubahan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *