foto : Ilustrasi/Protes penambangan di Serang -Banten (5/9/2015) /antara
TROL, Mojokerto – Sejumlah warga protes dampak aktivitas tambang galian C yang memutus akses jalan usaha tani di dusun Sekiping, desa Dawarblandong -kabupaten Mojokerto.
Mereka tak terima jalan usaha tani yang setiap hari digunakan petani menuju ladang itu kini kondisinya hancur tidak bisa dilewati akibat adanya tambang Sirtu tersebut.
Selain tidak bisa dilewati, kondisi jalan usaha tani itu sangat membahayakan lantaran terletak persis di cekungan galian C sedalam kurang lebih 10 meter.
Areal di sekitar jalan usaha tani yang dahulunya hijau kini telah berubah menjadi hamparan gersang.
Sekitar 15 warga yang mayoritas petani melakukan aksi demo di tambang galian-C, pada Kamis (6/10) siang.
Mereka minta pihak pengelola tambang segera memperbaiki jalan usaha tani yang terputus itu.
Merasa tuntutannya tidak ditanggapi warga akhirnya melaporkan kejadian ini ke Pemdes di balai desa setempat pada Jumat (7/10) siang.
Seorang petani, Tohir (73) mengaku jalan usaha tani terputus akibat dampak aktivitas tambang galian-C dan hujan deras.
“Jalan pertanian putus karena ada tambang itu kita tidak bisa lewat,” katanya di balai desa Dawarblandong, Jumat (7/10), seperti diberitakan jurnaljatim.
jurnaljatim merilis, menurut dia, jalan usaha tani rusak akibat bagian tepi yang dikeruk ekskavator di tambang galian-C itu tergerus air hujan sehingga menyebabkan tanah ambles memutus akses jalan pada Minggu (2/10) .
Akibat akses jalan terputus para petani kesulitan saat hendak menuju sawah mereka harus melewati lahan milik warga.
Tak hanya itu, tambang galian-C ini juga merusak lingkungan terutama menyebabkan lahan sawah milik warga yang berada persis di samping tambang juga ambrol.
“Jalannya putus biasanya digunakan untuk akses petani ke lahan tebu, padi, singkong dan lombok,” ucap Tohir.
Ia mengatakan kondisi jalan usaha tani yang terputus ini memicu aksi protes warga dan menuntut pihak pemilik tambang agar secepatnya memperbaikinya.
“Kalau jalan pertanian tidak putus mungkin kita tidak akan seperti ini harapannya segera diperbaiki oleh pemilik tambang,” ungkapnya.
Adapun hasil kesepakatan warga yang dimediasi oleh Pemdes setempat pemilik tambang bersedia akan memperbaiki jalan usaha tani yang terputus itu.
“Kalau tidak hujan besok akan diperbaiki ya oleh pemilik tambang, warga minta agar jalan dikembalikan lagi seperti semula sehingga petani tidak sampai kesulitan menuju ke sawah,” terangnya.
Kepala desa Dawarblandong, Winaryo mengatakan pihaknya melakukan mediasi antara petani dan pemilik tambang terkait adanya kerusakan jalan usaha tani.
“Ya mediasi berkenaan dengan galian karena ada tanah sedikit jalan pertanian itu longsor yang menyebabkan akses lewat masyarakat tidak bisa,” jelasnya.
Ia menjelaskan hasil kesepakatan mediasi pihak pengelola tambang akan memperbaiki dan mengembalikan jalan seperti semula.
“Longsor terkena hujan kemarin ya sekitarnya itu digali kemudian turun hujan deras terus longsor,” bebernya.
Ya terdampak jelas para petani untuk tambang galian-C berizin resmi jadi hasil kesepakatan besok kalau tidak hujan akan diperbaiki dikembalikan seperti semula.(s prayitno)