TROL, Lhokseumawe – Sejak hari pertama libur hari raya idul fitri 1446H/2025M masyarakat Aceh dihebohkan dengan hadirnya wahana Rumah Hantu. Sejak ditampilkan di Geurugok, kecamatan Gandapura Kabupaten Bireuen, wahana yang dikelola oleh Koma Ghost Entertaintment (KGE) ini menjadi destinasi hiburan favorit warga. Berhasil menarik minat ribuan pengunjung di Kabupaten Bireuen, KGE kini “menghantui” warga Kota Lhokseumawe.
KGE tak main-main, lokasi yang dijadikan tempat pertunjukan cosplay bermacam makluk astral ini adalah gedung tua Cunda Plaza di kota Lhokseumawe yang memang sudah terkenal angker oleh warga kota Lhokseumawe. Pihak penyelenggara bekerja sama dengan unsur pemuda setempat agar pertunjukan dapat berjalan dengan lancar. Aura horor yang memang sudah menyelimuti gedung tua Cunda Plaza ini tentunya menambah sensasi tersendiri bagi pengunjung. Pertunjukan mulai dibuka sejak jam 5 sore sampai jam 11 malam. Diselenggarakannya Wahana ini juga dimanfaatkan oleh warga Desa dan sekitar untuk berdagang. Berbagai macam dagangan tersaji di area pertunjukan.
Pertunjukan yang telah dimulai sejak hari sabtu (12/4) ini telah menarik atensi warga kota Lhokseumawe dan sekitarnya. Pantauan tim TROL, dalam dua hari pertunjukan jumlah pengunjung mencapai lebih dari 2000an pengunjung. Harga tiket yang dipatok pun terbilang murah, hanya Rp.15.000,-.
Selain wahana Rumah Hantu, terlihat juga 2 robot transformer. Selain menghibur anak-anak yang hadir bersama keluar melalui gerakan-gerakan robotic dan tingkah lucunya, 2 Robot cosplay yang diperagakan oleh pemuda setempat ini memberikan layanan jasa foto bersama dengan latar belakang yang juga disesuaikan dengan tema film Transformer. Cosplay robot transformer ini merupakan kreatifitas dari pemuda setempat yang didukung penuh oleh perusahaan percetakan lokal Ryandi Reklame. Tiket layanan jasanya pun hanya dikenakan Rp. 10.000,- per keluarga.

“Jadi wilayah ini kembali hidup seperti dulu, ramai dan bisa dijadikan area bagi pedagang untuk jualan, khususnya warga desa Keude Cunda. Anak muda pun kan bisa jaga parkir, ada penghasilan tambahan bagi mereka” Ungkap Saiful yang juga merupakan salah satu tokoh pemuda di Desa Keude Cunda.
Bagi warga Aceh, Khususnya warga kota Lhokseumawe pernah merasakan megahnya komplek Cunda Plaza di era tahun 90an sebelum Konflik GAM-RI meledak ditahun 1998. Cunda Plaza merupakan salah satu ikon dan desstinasi wisata yang banyak dikunjungi oleh masyarakat dari berbagai penjuru Aceh. Setelah tahun 1998 sampai saat ini, Cunda Plaza hanya sebuah gedung angker tak berpenghuni yang masih berdiri kokoh di Gerbang masuk Kota Lhokseumawe.
Hadirnya pertunjukan-pertunjukan seperti Wahana rumah hantu seperti ini merupakan momen yang harus terus dilanjutkan, dikembangkan dan didukung sepenuhnya oleh berbagai pihak yang berkepentingan. Kehadiran Wahana rumah hantu Garapan Koma Ghost Entertainment kali ini, oleh tim TROL layak diberi tema “Cunda Plaza Bangkit dari Kubur”. (Hafidz)