Darurat Kekeringan di Jatim

foto : ilustrasi

TROL, Surabaya — Sebanyak 17 kabupaten/kota di Jawa Timur (Jatim) mengeluarkan status darurat kekeringan. BPBD Jatim pun berencana meminta bantuan BNPB untuk melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).
“Ada kurang lebih 17 wilayah sekarang yang sudah mengeluarkan status [darurat kekeringan],” kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jatim Gatot Soebroto, saat diwawancara, Rabu (23/8).

Berdasarkan data BPBD Jatim, 17 kabupaten/kota itu, 13 diantaranya berstatus siaga. Yakni kabupaten Bojonegoro, Jombang, Lamongan,Ngawi,Bangkalan,Sampang, Kabupaten Bondowoso. Pamekasan, Sumenep, Probolinggo,Banyuwangi, Tulungagung dan kota Batu

Sedangkan empat wilayah lain berstatus tanggap darurat. Yakni Kabupaten Mojokerto, Pasuruan, Lumajang, dan Jember.

Gatot mengatakan BPBD Jatim pun sudah mengajukan permohonan TMC kepada BNPB. Ia berharap teknik membuat hujan buatan segera dilakukan di daerah-daerah darurat kekeringan di Jatim.

“Hingga saat ini kami sudah ajukan permohonan untuk dilakukan TMC modifikasi untuk mengantisipasi dampak dari kekurangan air yang sekarang terjadi di semua [17 daerah] wilayah Jatim,” katanya.

Namun, kata Gatot, BPBD Jatim perlu berkoordinasi dengan BMKG lebih dulu. Pasalnya, ada sejumlah indikator yang diperlukan hingga TMC benar-benar bisa dilaksanakan.

“Itupun juga harus berkoordinasi dengan BMKG, karena yang tahu kondisi apakah layak ataupun sudah pas untuk dilakukan penebaran garam untuk membantu kegiatan TMC, itu adalah kegiatan BMKG,” ucapnya.(*)

 

* cnnindonesia


 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *