Hukrim  

Bandar Arisan Online Dilaporkan ke Polres Mojokerto

foto : ilustrasi

TROL, Mojokerto – Warga desa Seduri,Mojosari inisial SVN dilaporkan ke polres Mojokerto.Lantaran ia membawa lari uang arisan online sekitar 200 juta.

Sedikitnya 37 member arisan yang mengalami kerugian , namun 10 orang yang melaporkan.

“Yang datang ini perwakilan, total member ada 37 orang. Dari arisan ini kerugian sekitar 200 juta, dan kami minta uang kembali,” kata salah satu member, FG Selasa (8/11), dikutip dari jatimnow.

Dikatakan salah satu member, awal mulanya tidak pernah bermasalah.Pembayaran arisan yang cair setiap dua pekan itu diberlakukan sistem jatuh tempo. Adapun waktu yang ditetapkan sama, yakni maksimal sepekan lamanya.

Arisan juga dilakukan secara lelang. Modus yang baru berlangsung beberapa pekan belakangan itu jadi persoalan utama hingga SVN dilaporkan.

“Dia (pelaku) selalu mengalihkan uang hasil arisan member. Misalnya saya dapat arisan 15 juta, dialihkan ke member lain senilai 24 juta, dengan sistem lelang. Biasanya, cair seminggu,” lanjutnya.

Sejauh ini Para member belum menerima uang sama sekali dari arisan sistem lelang itu, meski sejumlah uang sudah disetorkan ke rekening pribadi SVN.

“Saya malah baru bayar 25 Oktober lalu. Dan rugi 15 juta. Ini semua yang lapor karena arisan sistem lelang. Pada 30 Oktober lalu saya tagih ke rumahnya. Ia ngaku uangnya habis, dan sekarang mau gadaikan sertifikat rumah buat nutup uang member,” ujarnya.

Masih kata para korban, janji SVN dipercaya oleh member, namun melarikan diri dan tidak bisa dihubungi lagi.

“Tanggal 1 Nopember lalu ke rumahnya lagi, ternyata rumahnya sudah kosong. Kabarnya, perabotnya sudah diambil saudaranya. Sekarang nggak jelas, simpang siur. Sudah tidak bisa dihubungi,” bebernya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Gondam Prienggondhani menyebut, pihaknya telah menerima laporan tersebut.

“Sudah kami terima laporan dan saat ini dalam penyelidikan,” jelas Gondam.

Ia mengatakan, pihaknya telah menerima empat laporan terkait kasus yang sama dengan jumlah kerugian yang masih didalami.

“Empat laporan. Masih kami dalami ya. Orang yang sama (pelaku atau bandar arisan online),” pungkas dia. (s supriyanto)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *