foto : Kasat Reskrim AKP Nikolas Bagas Yudi Kurnia di SPBE Polorejo Kecamatan Babadan Ponorogo/beritajatim
TROL,Ponorogo – Satreskrim Polres Ponorogo turun ke lapangan untuk melakukan pengecekan di beberapa tempat yang menjadi suplai LPG 3 kilogram di kabupaten Ponorogo.
Hal itu dilakukan untuk mencermati indikasi kelangkaan dari gas yang disubsidi oleh pemerintah.
Pengecekan pertama, Satreskrim Polres Ponorogo menuju ke Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) desa Polorejo di kecamatan Babadan. Berlanjut ke Pangkalan Gas desa Ngunut di kecamatan Babadan dan pengecer gas di jalan Merbabu kelurahan Nologaten Ponorogo.
“Hasil pengecekan yang kita lakukan stok dan distribusi dari gas 3 kilogram, sejauh ini lancar,” kata Kasat Reskrim Polres Ponorogo AKP Nikolas Bagas Yudi Kurnia yang ikut terjun langsung ke lapangan, Rabu (26/7).
Mantan Kasat Reskrim Polres Nganjuk itu mengungkapkan bahwa adanya indikasi kelangkaan gas LPG 3 kilogram itu, disinyalir karena permintaan masyarakat yang mengalami kenaikan. Sehingga ada beberapa tempat pengecer itu, barangnya cepat habis.
Dari informasi pihak SPBE, kata Niko distribusi dan pemesanan selama 2 minggu terakhir lancar. Selain itu, stok kuota dari gas 3 kilogram itu pun tetap. Tidak ada penambahan ataupun pengurangan.
“Sebenarnya distribusi gas LPG 3 kilogram selama 2 minggu terakhir ini aman dan lancar,” katanya.
Niko menambahkan bahwa pihaknya akan terus memantau ketersediaan gas LPG 3 kilogram ini di lapangan. Indikasi kelangkaan barang ini, Ia menduga dari adanya konsumsi yang berlebih dari masyarakat. Meskipun begitu, kata Niko pihaknya akan menindak tegas, jika ditemukan adanya penimbunan dari gas LPG 3 kilogram, sesuai dengan hukum yang berlaku.
“Dugaannya mungkin ada peningkatan konsumsi di masyarakat. Untuk sementara tidak ada indikasi penimbunan. Namun, kita akan selalu pantau perkembangan ke depan,” pungkasnya.(*)
*beritajatim
