foto : bus sekolah diparkir
TEOL, Tulungagung – Dinas Perhubungan Tulungagung akan menghentikan layanan penjemputan siswa sekolah. Tidak seperti sebelumnya bus sekolah Tulungagung juga melayani penjemputan.
Dishub hanya akan melayani pemberangkatan siswa di pagi hari, terhitung mulai Senin (11/9) besok, seperti diberitakan tribunmataraman
Kebijakan ini diambil karena Dishub kekurangan anggaran operasional selama tahun 2023 ini.
“Dari anggaran yang ada, sampai 31 Desember 2023 sisa anggaran kami hanya 20 juta. Kalau diteruskan maka kita akan berutang karena anggaran memang tidak ada,” ujar Kepala Dishub Tulungagung, Johanes Bagus Kuncoro.
Tribunmataraman melanjutkan,Bagus melanjutkan, anggaran operasional di Dishub memang memang mengalami penurunan dibanding tahun 2022 lalu.
Tahun sebelumnya Dishub mendapatkan anggaran Rp 1,2 miliar, baik lewat APBD maupun APBD perubahan.
Sedangkan tahun ini anggaran operasional sekitar 600 juta lewat APBD murni
“Kami sudah minta tambahan anggaran sekitar 200 juta lewat PAK (Perubahan Anggaran Keuangan). Tapi sepertinya tidak disetujui,”ucap Bagus.
Menurutnya, tambahan 200 juta itu sudah cukup untuk operasional antar jemput bus sekolah, pagi saat keberangkatan dan sore saat kepulangan.
Namun karena tidak ada kabar persetujuan penambahan anggaran, maka Dishub harus mengambil langkah efisiensi.
Pilihannya adalah menghentikan layanan bus sekolah untuk penjemputan kepulangan para siswa.
Salah satu pertimbangannya, saat sore para siswa banyak yang tidak langsung pulang, ada yang les ada yang ekstra kurikuler.
Sore hari orang tua siswa juga lebih punya waktu seandainya harus menjemput anaknya
Sedangkan pada pagi hari orang tua bisa konsentrasi dengan pekerjaan, sementara anaknya menggunakan bus sekolah.
“Kalau sore tidak ada penjemputan, maka kita sama-sama bisa jalan. Ada program prioritas ada yang tidak prioritas,” jelas Bagus.
Dishub juga telah menyampaikan pemberitahuan kepada para orang tua siswa terkait rencana penghentian layanan bus sekolah untuk kepulangan.
Diharapkan orang tua siswa telah siap dan bisa menjemput anak-anaknya setelah kebijakan ini diberlakukan.
Saat ini ada 9 bus sekolah yang dioperasikan Dishub Tulungagung, melayani 7 rute, yaitu Bandung, Gondang, Karangrejo, Kromasan, Ngunut, Kalidawir dan Ngantru.
Lain 9 bus itu Dishub juga mengontrak 31 Mobil Penumpang Umum (MPU) untuk antar jemput siswa sekolah.
Khusus untuk layanan MPU, Dishub tetap mempertahankan sampai akhir tahun, karena sudah diikat kontrak selama satu tahun.
Besaran kontrak 150 ribu per hari per MPU, dengan asumsi 22 hari dalam satu bulan.
“Jika dikembalikan ke visi misi bupati, layanan ini seharusnya sampai akhir tahun nanti. Kalau tahun depan ingin tetap layanan ini ada, maka harus dianggarkan,” pungkas Bagus,. (*)
*dari tribunmataraman edisi 6 September 2023,judul “Anggaran Terbatas, Layanan Bus Sekolah di Tulungagung Akan Dihentikan Saat Kepulangan”