TROL, Sumenep – Dibalik Kekayaan Bupati Sumenep ada rakyat yang menderita, hal itu terbukti setelah Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sumenep menggelar aksi demo di depan Kantor Bupati Sumenep, menuntut pemerintah daerah agar segera mengatasi masalah kemiskinan.
Jika dilihat dari beberapa Kabupaten yang ada Dipulau Madura Bupati Sumenep, Achmad Fauzi, masuk deretan teratas sebagai bupati terkaya dengan harta kekayaan mencapai 18 milliar.
Moh. Sauqi, Koordinator BEM Sumenep, Jawa Timur, menyampaikan bahwa Kabupaten Sumenep masih berada di peringkat ketiga tertinggi di Jawa Timur terkait jumlah penduduk miskin.
Hal itu Berdasarkan data terbaru, jumlah penduduk miskin di Sumenep mencapai 206.100 jiwa atau sekitar 18,70%, tak heran ketika Bupati Fauzi dinilai Bupati yang hanya bisa menari-nari diatas penderitaan rakyatnya
“Meski Kabupaten Sumenep berada di nomor urut 3 termiskin di Jawa Timur, kekayaan Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, mencapai lebih dari Rp18 miliar,” terang Sauqi, Kamis (16/5)
Hal ini menjadi tamparan telak bagi Bupati Sumenep, di tengah masyarakatnya yang kelaparan, justru menjadi kepala daerah terkaya di Madura.
“Kami meminta kepada Bupati Fauzi, jangan terus menumpuk kekayaan, tetapi juga memikirkan rakyatnya yang hidup dalam kelaparan dan tidak bisa keluar dari belenggu kemiskinan,” ujar Sauqi.
BEM Sumenep meminta Bupati Sumenep agar turun langsung melihat kondisi masyarakatnya dibawah, bukan hanya menerima laporan diatas meja.
Seperti kasus dua nenek, Hotipah (64) dan Putriya (70), warga desa Brakas Dajah, Kecamatan Guluk-guluk, yang hidup tanpa menerima bantuan apapun dari pemerintah. Kasus ini menjadi pukulan telak bagi Bupati Fauzi yang selama ini mengklaim mampu menurunkan angka kemiskinan.
“Beginilah jadinya jika seorang pemimpin hanya duduk manis dan menerima laporan dari atas meja. Setelah kasus dua nenek ini viral, baru ada tindakan dari pemerintah. Selama ini kemana saja, Pak Bupati?” pungkas Sauqi.
Menurut data, dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur, tiga kabupaten di Madura menduduki posisi tertinggi dalam jumlah penduduk miskin. Kabupaten Sampang berada di peringkat pertama dengan 221.710 penduduk miskin (21,76%), diikuti oleh Kabupaten Bangkalan dengan 196.660 penduduk miskin (19,35%), dan Kabupaten Sumenep dengan 206.100 penduduk miskin (18,70%).
Jika dilihat dari data di atas maka Bupati Sumenep dinilai gagal selama satu priode menjadi pemimpin di Kabupaten Sumenep.
Para mahasiswa berharap aksi demo ini dapat mendorong Pemerintah Kabupaten Sumenep untuk segera mengambil tindakan nyata dalam mengentaskan kemiskinan dan lebih peduli terhadap kondisi rakyatnya.
(Hartono)