Menilik Keberhasilan Budidaya Pisang Cavendish di Sumenep ,Dandim Akan Tanam di Tiap Koramil

foto:

TROL, Sumenep – Pisang Cavendish, siapa yang tak kenal.Pisang Cavendish merupakan komoditas buah tropis yang sangat popular di dunia, di Indonesia, pisang ini lebih dikenal dengan sebutan Pisang Ambon Putih. Pisang Cavendish banyak dikembang biakan menggunakan metode kultur jaringan.

Budidaya pisang Cavendish di desa Kerta Barat, kecamatan Dasuk – Sumenep Jawa Timur. yang dikelola oleh Kelompok Tani Hasil Murni Tajjan Sukses menarik perhatian Dandim 0827 Sumenep Letkol Inf Yoyok Wahyudi, S.I.P., M.Han. pada Selasa (13/8).

Letkol Yoyok turun langsung untuk melihat panen di kebun pisang Cavendish.“pak Dandim sangat tertarik melihat hasil panen yang sangat memuaskan dari para petani di sini,” ujar Alam Nova, pionir budidaya pisang Cavendish di Sumenep, kepada media ini Rabu (14/8).

Letkol Yoyok diundang untuk menyaksikan langsung panen pisang Cavendish Didampingi anggota Kodim dan Koramil Dasuk, Dandim ikut menyaksikan panen pertama dan ikut memotong tangkai pisang.

“Alhamdulillah, pak Dandim berhasil memotong tangkai pisang,” kata Misnoto salah seorang petani saat membantu menyangga pisang yang dipotong oleh Letkol Yoyok.

Selain itu Nova salah satu petani pisang menyatakan rasa syukurnya atas dukungan Letkol Yoyok terhadap petani pisang Cavendish. “pak Dandim sangat mendukung program ini dan hadir dalam panen di lahan seluas 1 hektar di desa Kerta Barat, kecamatan Dasuk,” kata Nova.

Nova juga mengungkapkan bahwa Letkol Yoyok sangat antusias dan mendorong anggotanya untuk memanfaatkan lahan tidur di sekitar wilayah untuk mengembangkan budidaya pisang Cavendish, yang diharapkan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat setempat.

Sebagai bentuk dukungan, Nova berjanji menyediakan seribu bibit pisang Cavendish untuk anggota Kodim Sumenep yang akan menanam di lahan masing-masing Koramil di Sumenep. “Petani Cavendish akan membantu merawatnya nanti,” tambah Nova.

Di Sumenep terdapat 27 Koramil, meskipun tidak semua lahan di Koramil bisa ditanami pisang Cavendish. “Sebab Budidaya pisang Cavendish memerlukan pasokan air yang konsisten, terutama selama tiga bulan pertama setelah penanaman,” lanjut Nova.

Sebagai putra Madura, Nova merasa bangga untuk berkontribusi bagi daerahnya. “Saya melihat banyak lahan tidur yang tidak produktif. Saya berinisiatif untuk mengelola lahan tersebut dengan budidaya pisang Cavendish, untuk menghidupkan lahan dan menghasilkan nilai ekonomi,” tambahnya.

Nova memperkirakan hasil panen dari satu hektar lahan yang ditanami 2 ribu pohon pisang Cavendish akan mencapai sekitar 140 juta dengan harga 4 ribu per kilogram. “Jika kerjasama budidaya dengan Kodim Sumenep sukses, hasil panen akan ditampung di pabrik pengolahan pisang Cavendish milik petani, atau bahkan kita bisa membangun pabrik sendiri,” pungkas Nova.

Masuji ketua Kelompok Hasil Murni Tajjan mengucapkan terimakasih kepada Dandim Sumenep yang telah mendukung petani pisang,”Saya sangat berterimakasih kepada Dandim Sumenep Letkol Yoyok atas dukungan dan telah meluangkan waktunya datang ke kebon kami”, ucapnya.

(hartono)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *