Insiden Penusukan Santri Krapyak, Korda BEMNUS Minta Polda DIY Tingkatkan Keamanan

Foto : M. Rafli Ilham, Kordinator BEM Nusantara D.I Yogyakarta

TROL, Yogyakarta – Jogja kembali diresahkan atas penyerangan yang dialami 2 santri pondok pesantren pada Rabu (23/10) malam .Penyerangan atas 2 santri PP Al-Fatahiyah,Krapyak terjadi di kawasan Prawirotaman -Yogyakarta.

Dua santri Krapyak diserang usai makan sate, menurut keterang M. Rafli Ilham, Kordinator BEM Nusantara D.I Yogyakarta bahwa, salah satu dari korban penyerangan itu mengalami luka serius akibat tusukan di bagian perutnya.

Melalui keterangan tertulis Rafli menyampaikan duka yang mendalam terhadap kondisi sosial dan keamanan.

Ia menyatakan rasa prihatin mendalam atas kekerasan yang menimpa dua santri.

Rafli menegaskan keamanan dan rasa aman warga, khususnya kaum muda, santri dan mahasiswa yang menimba ilmu, merupakan prioritas utama di Yogyakarta. “Kejadian ini tidak boleh terulang. Sebagai kota pelajar, Yogyakarta harus menjamin lingkungan yang aman dan kondusif bagi siapa pun yang tinggal di sini, baik bagi generasi muda yang berstatus mahasiswa, ataupun santri yang sedang menimba ilmu di kalangan pesantren.” ujar Rafli. (26/10)

Sebagai langkah nyata dalam membangun rasa aman di Yogyakarta, Rafli mendorong kerjasama yang lebih erat antara masyarakat dan aparat penegak hukum untuk memastikan keamanan di lingkungan publik. Rafli meminta agar aparat keamanan untuk selalu melibatkan komunitas, organisasi pemuda dan mahasiswa setempat dalam menjaga keamanan dan ketertiban. “Keamanan adalah tanggung jawab bersama, dan saya meminta kepada Polda D.I. Yogyakarta sebagai aparat penegak hukum untuk selalu memberdayakan seluruh elemen masyarakat, supaya Yogyakarta menjadi kota yang lebih aman” tegasnya.

Dengan ini, Rafli Menyatakan bahwasanya BEM Nusantara D.I. Yogyakarta siap bersinergi dengan Polda D.I. Yogyakarta dalam isu sosial kemasyarakatan, keamanan ataupun kemanusiaan, dengan upaya tersebut kita berharap tidak ada lagi tragedi yang serupa. Dukungan terhadap korban penusukan Santri, merupakan bentuk komitmen BEM Nusantara untuk menciptakan Yogyakarta yang lebih aman dan peduli, terutama dalam melindungi generasi muda yang sedang menimba ilmu di Yogyakarta.

 

(hartono)

*artikel ini mengalami perbaikan termasuk judul pada minggu (27/10) pada pkl 12.17 bbwi – terimakasih

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *