Ratusan Juta Uang Tebusan Traktor Bantuan, Diduga Mengalir ke DKKP Lamongan

foto : Traktor

TROL, Lamongan – Dugaan penyalahgunaan program bantuan traktor roda 4 dari Dinas KPP kabupaten Lamongan yang tak tepat sasaran tahun 2022 lalu dibenarkan oleh perangkat desa Wonorejo,menurutnya kelompok tani hanya dipakai atas nama oleh broker pasalnya saat realisasi unit bantuan tidak pernah ada di kelompok tani dusun Wonokoyo desa Wonorejo kecamatan Sambeng

“setahu saya saat itu calo bantuan bilang ke kades bahwa barang (traktor bantuan) mau dibawa ke wilayah selatan karena kades gak jadi nebus,sementara poktan baru juga tidak punya dana tebusan sebesar itu”jelasnya.

Perlu diketahui berdasar keterangan sumber seperti diberitakan  edisi lalu,dari 4 unit traktor bantuan yang direalisasikan tahun lalu kabarnya sudah berpindah tangan sejak awal turun dan barang bantuan dikuasai sepenuhnya oleh penyandang dana tebusan dengan modus dibuatkan surat penjanjian sewa oleh calo yang dikaryakan dinas.Berdasar informasi yang dia terima,traktor yang di poktan Wonorejo digadaikan di Modo,sementara yang di Ngimbang digadaikan di Kreteranggon,sedangkan yang di Bluluk juga sudah digadaikan di Sukorame,sedangkan yang dipoktan desa Pataan dipakai kadesnya sendiri,ungkapnya.

Pernyataan tersebut diatas dibenarkan oleh G (inisial) bendahara poktan dusun Sukorejo desa Sukorame,saat dihubungi melalui telephone selulernya dia mengakui jika traktor bantuan roda 4 untuk poktan Sumberbanjar ditebus oleh saudaranya dan traktor dipakai di Sukorame.
“waktu itu ketua poktan bilang minta tolong agar dicarikan penyandang dana tebusan karena poktan tidak sanggup nebus dan itu juga sesuai petunjuk Ka UPT,jadi traktor masih ada di Sukorame,dan ada surat perjanjian sewanya selama satu tahun”katanya.

Bahkan melalui pesan what’up G melakukan protes atas pemberitaan media ini terkait penyalahgunaan bantuan traktor roda 4 edisi lalu dengan cara memutus hubungan silaturohmi dengan awak media,pasalnya dia habis dipanggil oleh kabid PSP Dinas KPP Lamongan dan diminta klarifikasi atas kebenaran berita dimaksud.

“Ora Popo mas teko di lanjut ae Nek masalah tak tangung e dari pada aku musuhi ponaanku Modo Karo Huda wes ayo ajak opo tak ladeni mas cincing ora urung teles aku wes ora kudu seduluran Karo media.kabeh mending golek dulur wong tani ae jujur Yo gak dadi tukang adu.adu Kono di dol kene aku wes mari ketemu Torino wes tak jelas ne Kabeh masalah Iki sepurane seng akeh Nek kata kata ku gawe gelane pean suwun mas”kata G yang bila diartikan dalam bahasa Indonesia sebagai berikut

“Tidak apa-apa mas silahkan dilanjut,kalau masalah (penyalah gunaan bantuan traktor-red) saya yang tanggung jawab dari pada saya bermusuhan dengan keponakan saya dimodo dan Huda (ketua poktan sumber banjar).ayo sekarang mau ngajak apa saya ladeni mas,cincing cincing gak urung teles (pepatah jawa).saya sudah tidak mau bermitra dengan semua media.lebih baik bermitra dengan orang tani yang jujur tidak suka adu domba,saya sudah ketemu dengan turino (kabid PSP DKPP Lamongan) dan sudah saya jelaskan semua masalah ini(penyalahgunaan bantuan hibah traktor roda 4).mohon maaf bila kata kata saya membuat anda kecewa mas”

Disisi lain,dari pernyataan melalui pesan what’up diatas secara tidak langsung ,G mengakui bahwa dia yang mencari oknum penyandang dana tebusan diluar poktan sasaran program bantuan dan sekaligus penyewa barang bantuan hibah traktor roda 4 yang di bawa ke Sukorame dan Modo dan diakui masih keluarganya tersebut.

Sementara,Kabid Prasarana dan Sarana Pertanian Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Lamongan Turino Djunaedi saat diminta klarifikasi terkait adanya nilai tebusan hingga ratusan juta lebih atas bantuan traktor roda 4 tahun lalu dengan entengnya dia mengatakan jika memang bantuan tersebut ada nilai tebusanya.

Disinggung siapa saja yang turut menikmati uang tebusan bantuan dimaksud Kabid PSP mengatakan tidak tahu tapi justru menyarankan awak media menemui Kadis KPP Lamongan terlebih dulu.
“kalau saya tidak pernah terima uang tebusan sebesar itu dari pihak ketiga yang sampean maksud meski saya kenal,Cuma kalau kelompok tani yang ngasih ya saya terima berapapun itu mungkin sebagai wujud terima kasih poktan karena sudah diberi bantuan,lebih baik sampean ketemu kepala dinas KPP saja dulu biar enak dan jelas nanti”pungkas turino.

Hingga berita ini dipublikasi kepala DKPP Lamongan belum memberi keterangan, dihubungi melalui saluran whatsap, Kamis,(8/6) yang bersangkutan masih menjalankan tugas luar kota.(tro)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *